Sabtu (13/5) pukul 04.30 WIB, seorang wanita meninggal dunia saat mendaki menuju puncak Gunung Semeru.
Wanita yang tergabung dalam Taruna Pecinta Alam (Trupala) tertimpa bongkahan batu yang jatuh, batu tersebut mengenai tangan dan kaki sang pendaki sehingga menyebabkannya kehilangan nyawa.
Ini 3 fakta tentang pendaki yang meninggal akibat tertimpa batu di Gunung Semeru.
(Baca juga: 5 Fakta Pendaki Cewek Indonesia yang Mencapai Puncak Gunung Aconcagua)
Berusia paruh baya
Pendaki yang bernama lengkap Anthina Sumartina Isvandri ini berusia 59 tahun.
Usianya ini lah yang diduga menyebabkannya jadi kurang awas terhadap medan yang dia tempuh.
"Diduga kurang berhati-hati saat mendaki karena kurang awas dengan banyaknya batu besar, mengingat usia pendaki sudah 59 tahun," ujar Kepala Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) John Kennedie, dilansir dari tribunnews.com.
Meski sudah berumur, dia boleh mendaki karena memiliki surat keterangan sehat dari dokter.
(Baca juga: 10 Film Indonesia yang Menampilkan Keindahan Alam Indonesia. Bikin Pengin Liburan!)
Tertimpa batu di Cemara Tunggal
Anthina yang merupakan warga Jakarta Selatan ini berangkat bersama 53 orang temannya dan memulai pendakian pada Kamis (11/5).
Dia tertimpa batu di Cemara Tunggal, yakni berlokasi di antara Pos Kalimati dan puncak Gunung Semeru.
(Baca juga: Curhat Cewek yang Hampir Kapok Naik Gunung Karena Pengalaman Menegangkan Saat Mendaki)
Dilarang mendaki sampai puncak Mahameru
Puncak Gunung Semeru alias Mahameru enggak direkomendasikan untuk didaki oleh BB-TNBTS.
Jalur pendakian hanya dibatasi sampai Pos Kalimati saja.
Kita dilarang naik ke Mahameru karena statusnya yang masih waspada sehingga berbahaya untuk para pendaki.
Saat ini jenazah sudah dalam perjalanan ke rumah duka di Jakarta.
Penulis | : | Intan Aprilia |
Editor | : | Intan Aprilia |
KOMENTAR