Punya sahabat pasti seru banget kan girls, kita jadi punya teman yang selalu menemani dan berbagi cerita. Lebih seru lagi kalau kita bisa bertukar ide soal berpenampilan dan lain sebagainya.
Tapi pernah enggak sih merasa kalau teman udah mulai mencontek gaya berpenampilan kita, mulai dari pakaian, sepatu, sampai cara berdandan? Haruskah kita merasa bangga ditiru atau malah sebel? Wajar enggak sih kalau sebel?
Nah, biar enggak bingung simak penjelasannya secara psikologis berikut.
Batasan terinspirasi dan copycat
Meniru gaya teman bisa memiliki dua kemungkinan yakni terinspirasi atau malah menjiplak. Lalu apakah perbedaan antara terinspirasi dan menjiplak atau copycat?
Dalam bahasanya terinspirasi berarti menjadikan suatu contoh sebagai tolak ukur dalam diri sendiri. Sementara copycat atau menjiplak artinya meniru keseluruhan contoh tersebut.
Berbeda dengan menjiplak, terinspirasi memiliki arti kita masih punya ciri khas diri yang kita banggakan.
Si copycat yang kurang percaya diri
Menurut Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi. kasus meniru atau copycat pada remaja terjadi karena kurangnya rasa percaya diri.
“Dia mencoba untuk meniru orang lain yang dianggap keren, tujuannya agar nilai dia di mata orang lain terangkat, walaupun kadang malah gagal.”
Salah satu alasan seorang remaja melakukan copycat juga karena mereka ingin dianggap dalam lingkaran pergaulan mereka tersebut.
“Mereka meniru teman lain untuk menjadi bagian dari pergaulan tersebut. Contoh kalau teman-teman satu geng pakai baju hitam, maka ia akan berusaha meniru menggunakan baju hitam juga, karena kalau ia menggunakan baju putih ia akan merasa tidak menjadi bagian dari geng itu.”
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR