Kita semua tahu kalau teh hijau bagus banget buat kecantikan. Tapi ternyata ampas teh hijau juga bisa digunakan untuk perawatan kulit wajah dan juga rambut, lho! Berikut 4 manfaat ampas teh hijau dan bagaimana menggunakannya untuk perawatan kita secara maksimal!
(Baca juga: Kita Perlu Tahu! 7 Istilah yang Sering Kita Temui Pada Produk Skincare)
Peremajaan Kulit
Berdasarkan penelitian, teh hijau bagus banget untuk meremajakan kulit kita, lho. Teh hijau bisa menyamarkan noda hitam, mencerahkan kulit, mengangkat sel-sel kulit mati. Menetralisir radikal bebas yang menyebabkan kerutan dan penuaan dini.
1. Ambil ampas teh dari 1 kantung teh hijau bekas.
2. Campurkan dengan 2 sdm madu dan beberapa tetes perasaan lemon.
3. Aplikasikan ke wajah secara merata dan biarkan hingga kering. Bilas dengan air dingin.
Gunakan masker wajah ini maksimal 2 kali seminggu, ya untuk hasil yang memuaskan!
Mengatasi Jerawat
Zat katekin yang ada pada teh hijau bisa membantu melawan bakteri penyebab jerawat. Selain itu, ampas teh hijau juga bagus untuk mengurangi kemerahan pada kulit wajah kita karena jerawat.
1. Ambil 1 kantung teh hijau bekas dan keluarkan ampasnya.
2. Campurkan ampas teh hijau dengan air hingga berbentuk pasta.
3. Oleskan ke daerah wajah yang berjerawat.
4. Diamkan selama 15 menit dan bilas dengan air dingin.
(Baca juga: Peek-a-boo Hair, Warna Rambut yang Lagi Hits di Instagram. Mau Coba?)
Mempercepat Pertumbuhan Rambut
Ampas teh hijau bisa membantu merangsang pertumbuhan rambut. Selain itu, bisa juga membantu kita melawan berbagai masalah rambut, seperti kulit kepala kering dan ketombe.
1. Setelah keramas, bilas rambut kita dengan campuran air dan ampas teh hijau yang sudah didinginkan.
2. Pijat kepala dengan lembut agar kandungannya menyerap.
3. Biarkan selama 15 menit dan bilas dengan air dingin hingga bersih.
Untuk hasil yang memuaskan, kita bisa melakukannya 2-3 kali seminggu, ya!
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
Penulis | : | Marcella Oktania |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR