Gebetan abadi. Ouuch dari sebutannya aja kok udah bikin miris ya? Hmm.. tapi cewekbanget percaya, enggak sedikit dari kita yang pernah ngerasain hal tersebut; punya gebetan abadi tapi enggak kunjung dari pacar.
Nah, seperti apa sih suka-dukanya punya gebetan abadi dan gimana pendapat psikolog tentang hal tersebut? Yuk simak curhatan teman kita yang satu ini.
(Baca juga di sini: Cobain 6 Ide Topik Chat Sama Cowok yang Asyik Sesuai dengan Hobi Gebetan)
Berawal dari teman
Sarah (19) mengaku sudah dua tahun mempunyai gebetan abadi yang enggak kunjung jadi pacar.
Awalnya, Sarah dan si gebetan adalah teman sekelas waktu di SMA. Menjalin pertemanan pada umumnya hingga lulus SMA, ternyata keduanya malah kuliah di kampus yang sama.
“Nah, dari kampus itu, tiba-tiba kita jadi deket banget karena mungkin sama-sama jauh dari orang tua, jadi makan bareng dia, jalan sama dia, kemana-mana ditemenin, nyobain tempat baru sama dia, ehhh, lama-lama ngerasa nyaman sama dia. He-he.”
Si gebetan udah punya pacar
“Jadi waktu liburan semester kemarin kan lama sekitar 3 bulanan, aku sempat jarang banget ketemu dia. Tapi tiba-tiba mantan gebetannya ngehubungin dia lagi, nodong status gitu. Katanya kalau mereka enggak jadian, mereka bakal lost contact.
Akhirnya dia milih jadian sama mantan gebetan yang dulu nolak-nolak dia.”
Selama sekitar 2 bulan jadian, hubungan Sarah dan si gebetan sempat berjarak. Hal ini juga sempat bikin Sarah kepikiran dan down. Tapi lama-lama si gebetan mulai nge-chat lagi dan hubungan mereka kembali normal lagi.
Rupanya, hubungan gebetan dan pacarnya enggak bikin si gebetan bahagia.
“Sekarang aku kuliah di Bandung sama dia, sementara ceweknya di Jakarta. Nah, ceweknya ini cuek banget. Mungkin itu juga penyebabnya dia masih dekat sama aku.”
(Baca juga di sini: Punya Pacar yang Gampang Bad Mood? Hadapi dengan 5 Cara Ini)
Belum bisa move on
Sarah mengaku sempat ngobrol serius soal hubungan mereka berdua sebelum si gebetan jadian.
“Dia bilang emang enggak mau pacaran karena trauma sama mantannya yang terdahulu. Eh tapi ternyata dia malah kemakan omongannya sendiri, pacaran dan beneran disakiti lagi sama ceweknya yang sekarang.”
“Kalau misalnya dia bahagia sama statusnya, mungkin dia bakal menjauh dengan sendirinya. Tapi dia pacaran cuma karena status, sementara dekatnya sama aku.
Selama di Bandung ini aku juga enggak deket sama cowok manapun kecuali dia. Kalau dibilang mau cari cowok baru lagi kayak-nya susah. Dari aku-nya sendiri susah buat bener-bener buka hati buat yang lain.”
Tentang gebetan abadi
Punya gebetan abadi yang enggak kunjung jadi pacar memang membingungkan. Sering kita dibikin galau harus berbuat apa untuk menghadapi mereka; move on atau menghadapi hubungan yang membingungkan tersebut.
Menurut psikolog Vera, jatuh cinta di usia muda memang saatnya untuk dinikmati, apalagi kalau bisa membuat kita makin semangat dan produktif. Tapi menikmati enggak perlu harus memiliki, kan? Kelak kita akan merasakan jatuh cinta pada berbagai orang hingga dewasa dan akhirnya menyadari “he’s the one”.
Saran cewekbanget, kalau hubungan kita dengan si gebetan abadi udah selayaknya sahabat, memang lebih baik kalau kita jaga hubungan itu. In the mean time, enggak ada salahnya kalau kita juga berusaha kenalan dengan cowok lain.
Dari situ kita juga bisa tahu tanggapan si gebetan. Kalau dia cemburu, ajak dia untuk tegas menentukan pilihannya. Tapi kalau dia cuek-cuek aja, berarti kita bisa lebih jauh lagi nih sama si cowok baru ini. Yang perlu dipahami, kita enggak terikat dengan siapapun dan punya kebebasan memilih pilihan yang terbaik buat diri kita sendiri, setuju?
Seperti kata Vera, suatu saat nanti kita pasti akan menyadari cowok mana yang pantas disebut “he’s the one”.
(Baca juga di sini: 7 Alasan Kenapa Kita Perlu Untuk Paling Tidak Sekali Berantem dengan Pacar)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR