Mengenal organ intim yang miliki jadi sebuah kewajiban buat semua cewek. Tujuannya adalah supaya kita bis amerawat dan mengetahui gejala-gejala tidak wajar yang bisa terjadi pada organ intim ang kita miliki. Semakin cepat kita mengetahui gejala tersebut, semakin cepat pula kita bisa menghindar dari ancaman-ancaman buruk terhadap kesehatan tubuh.
Selain darah menstruasi, ternyata vagina kita juga bisa mengeluarkan beberapa jenis cairan yang memiliki karakteristik masing-masing. Yuk, kenali 9 jenis cairan yang bisa keluar dari vagina kita.
Encer dan bersih
Cairan ini sering keluar menjelang siklus menstruasi kita. Seringnya, cairan ini bersifat encer dan bersih atau terkadang mirip seperti susu. Selama kita enggak memiliki gejala aneh lain seperti baunya yang terlalu menusuk, maka bisa dipastikan cairan ini masih normal.
Kental dan lengket
Cairan ini sering keluar 14 hari setelah siklus menstruasi. Teksturnya kental dan sedikit lengket mirip seperti cairan putih telur. Keluarnya cairan ini ternyata normal pada waktu siklus menstruasi berlangsung.
Lebih kental dari biasanya
Jika kita tidak memiliki gejala lain seperti, baunya yang menusuk, gatal, atau kemerahan pada vagina, mungkin hal ini adalah pertanda siklus menstruasi kita telah selesai. Biasanya cairan ini juga punya warna seperti warna krim atau putih susu.
Sangat kental
Wajar dan normal kalau cairan yang sangat kental ini keluar menjelang siklus menstruasi kita berakhir. Atau jika kita mengonsumsi pil KB, cairan seperti ini bisa memiliki tekstur yang lebih kental lagi. Hal ini juga bisa disebabkan oleh infeksi, atau reaksi terhadap sabun baru. Jika cukup mengganggu, kita bisa berkonsultasi ke dokter.
Coklat dan ada darah
Kalau siklus menstruasi kita baru saja selesai, cairan ini merupakan indikasi dari darah sisa pada siklus datang bulan. Tapi jika mengalami pendarahan yang enggak wajar, kita wajib berkonsultasi ke dokter khusus organ intim. Cairan berwana coklat dan berdarah ini bisa diakibatkan dari adanya infeksi pada vagina atau pun kista.
(Baca juga: 5 Fakta Enggak Terduga Tentang Rambut Vagina yang Mungkin Belum Kita Tahu)
Putih dan menggumpal
Kental, berwarna putih dan menggumpal merupakan gejala yang umum pada infeksi jamur. Konsultasikan ke dokter, terlebih jika kita memiliki gejala lain seperti gatal, iritasi pada labia atau sakit ketika buang air kecil.
Kuning atau hijau
Cairan yang keluar pada vagina bisa sedikit berwarna ketika bercampur dengan udara sekitar, jadi ketika kita menyadari warnanya menjadi kuning dan melekat di celana dalam, maka hal ini perlu diwaspadai.
Jika cairan yang keluar berwarna kuning atau hijau dan bersifat kental, ini bisa menjadi tanda dari infeksi vagina seperti klamidia atau gonorrhea. Segera periksakan ke dokter ahli organ intim jika mengalami hal ini ya girls.
(Baca juga: Penjelasan Ilmiah Kenapa Cewek Punya Rambut Pubis)
Abu-abu
Jika cairan yang keluar berwarna abu-abu, berbau amis dan menusuk, maka hal ini adalah tanda dari infeksi bakteri. Tidak semua bau yang muncul adalah pertanda dari infeksi, karena biasanya disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi). Meski begitu tetap saja kita harus segera berkonsultasi ke dokter jika hal serius terjadi.
Tidak keluar cairan
Meski ada beberapa cairan yang dianggap normal dan wajar, tidak keluar cairan dari vagina juga bukan tanda kita sedang mengalami hal yang berbahaya. Asalkan kita tidak mengalami gejala-gejala lain, maka bisa dipastikan bahwa vagina kita dalam kondisi normal.
Kalau memang keadaan kering pada vagina ini cukup membuat kita enggak nyaman, ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter.
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR