Pada tanggal 21 oktober, hujan meteor Orinoid mencapai puncaknya. Dengan kata lain, kita bisa melihat fenomena unik ini pada dini hari nanti.
Lalu sebenarnya apa sih hujan meteor Orinoid ini? Dilansir dari infoastronomy.org, yuk intip 4 faktanya:
Sisa Komet Halley
Hujan meteor Orinoid ini ternyata merupakan "remah-remah" dari Komet Halley yang muncul sekitar 75 tahun sekali.
Terakhir, Komet Halley mendekati matahari, menyisakan "remahan" yang berupa partikel. Remahan tersebut kini menjadi meteor.
Bulan mei, kita dapat menyaksikan remahan serupa bernama meteor Akuarid dan bulan Oktober, bernama meteor Orinoid.
(Baca juga: Intip Nominasi MAMA 2017 Yuk! AdaKpop Idol Favorit Kamu Enggak Nih?)
Mencapai Puncak di 21 Oktober
Remahan sisa Komet Halley tersebut tersebar di sirkuit matahari.
Bumi pada tanggal 2 Oktober hingga 7 November melintasi jalur orbit Komet Halley sehingga dapat dipastikan "remahan" tersebut masuk pada gravitasi bumi dan terlihat sebagai hujan meteroid.
Fenomena ini muncul setiap tahunnya,lho!
Berdekatan dengan Rasi Bintang Orion
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR