Memang, media sosial dan teknologi bisa dikatakan sebagai penyelamat kita supaya selalu bisa mengikuti perkembangan berita. Namun bukan berarti dengan berkembangnya teknologi, kita malah menghalalkan banyak cara supaya bisa mengikuti informasi-infomasi terkini.
Menyebarkan video atau konten-konten seks lainnya ternyata bukan hal yang perlu dibanggakan. Sebaliknya, kita malah melakukan bentuk cyber bullying. Meski semua orang melakukannya, bukan berarti kita harus ikutan nge-share.
Balajar dari kasus viral video seks, ini alasan kita enggak boleh ikut menyebarkan video dan konten-konten seks lainnya.
(Baca juga: 5 Hal yang Menyebabkan Kita Bisa Tersakiti dalam Hubungan Pacaran)
Kenali cyber bullying
Cyber bullying adalah menggunakan internet, ponsel, dan teknologi lainnya untuk menyebarkan gambar atau foto, pesan, hingga video yang bersifat menyakitkan tentang seseorang, serta sering dilakukan di sosial media, blog, atau bahkan chat.
Cyber bullying menjadi salah satu dari 5 kejahatan teratas yang sering dialami seseorang dalam hidupnya.
Bentuk-bentuk cyber bullying
1. Memberi komen atau menciptakan rumor yang merugikan pihak tertentu yang disebar di media sosial. Biasanya penyebar mendapatkannya lewat email atau pesan singkat.
2. Menggunakan password korban untuk masuk ke akun personalnya dan mempermalukan image korban dengan memposting pesan atau konten berbau negatif.
3. Memposting dan menyebarkan video yang mempermalukan oleh seseorang.
4. Mengancam seseorang lewat internet.
Parahnya, dilansir dari ncpc.org, sebuah survei menyebutkan bahwa 81% remaja kurang paham bahwa cyber bullying adalah hal yang serius. Padahal, korban dari cyber bullying dapat menderita dalam aspek emosional, sosial, tingkah laku, hingga akademis.
Korbannya dapat menderita depresi dan terancam risiko eating disorder, mengucilkan diri, hingga tidak ada keinginan untuk melanjutkan pendidikannya akibat harus menanggung malu.
Mengapa menyebarkan video atau konten berbau seks termasuk cyber bullying?
Saat satu akun mulai memposting sebuah video atau konten berbau seks, pasti akan ada akun-akun lainnya yang menanggapi.
Orang-orang yang mengetahui tersebarnya konten tersebut akan terpicu untuk memberi komentar buruk atau bahkan menyebarkannya. Komentar-komentar buruk serta upaya seseorang untuk meyebarluaskan video tersebut adalah bentuk dari cyber bullying.
Apa yang harus kita lakukan jika teman kita menjadi korban cyber bullying?
Enggak menutup kemungkinan kejadian buruk ini bisa terjadi pada kita atau orang terdekat kita. Lalu apa yang harus kita lakukan?
Pertama, jangan sampai kita ikut-ikutan menyebarkan atau memberi komentar-komentar yang buruk terhadap konten yang berhubungan dengan orang video tersebut.
Meski sudah tersebar luas, jangan menghapus konten itu. Dokumentasikan dan jadikan sebagai bukti untuk dilaporkan ke pihak berwajib.
Jangan membalas perilaku orang yang melakukan cyber bullying kepada kita. Membalas perilaku mereka sama saja membuat diri kita seorang bully.
Report semua konten tersebut ke administrator website lewat fitur ‘report’ di Facebook, Youtube, Instagram, atau media sosial lainnya.
(Baca juga: 5 Akun Instagram yang Menginspirasi Kita Bikin Catatan Rapi dan Aestetik)
Kisah Yessiow dan Samsung Merayakan Harmoni Dua Budaya Lewat Galaxy Wrap Melting Pot Nusantara x Hangul
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR