MAMA (Mnet Asian Music Award) merupakan ajang penghargaan bergengsi bagi seluruh musisi di Asia.
MAMA 2017 kali ini berlangsung meriah dan berbeda dari biasanya. Penyelenggaraan MAMA tahun ini diadakan di 3 negara berbeda, yakni Hong Kong, Jepang, dan Vietnam.
Bukan hanya itu, kategori penghargaan juga semakin banyak. Penyelenggaran MAMA tahun ini sayangnya harus tercoreng oleh oknum tidak bertanggungjawab. Oknum tersebut memberikan suara untuk idolanya, namun dengan cara yang illegal sehingga menimbulkan kontroversi.
(Baca juga: 5 Fakta Unik Tentang Lee Dong Wook yang Bikin Kita Makin Jatuh Cinta)
Voting dihentikan untuk sementara waktu
Voting yang seharusnya dilaksanakan mulai 26 Oktober higga 28 November mendatang terpaksa diberhentikan sementara (dibekukan) karena pihak MAMA mencium adanya kecurangan berupa voting ilegal yang terjadi tanggal 26 Oktober hingga 1 Oktober.
Oleh karena itu, pada tanggal 3 November pada pukul 4:00 – 8:00 voting resmi diberhentikan sementara.
Pembersihan dilakukan
Dilansir dari soompi.com, pihak Mnet sedang berusaha melakukan pembersihan terhadap voting illegal.
Pembersihan tersebut dilakukan dengan memblokir alamat IP yang tidak sah. Hal ini dilakukan agar voters dari 180 negara di seluruh dunia bisa menyumbangkan suaranya tanpa ada kecurangan.
(Baca juga: 25 Foto Instagram Kece Lee Dong Wook yang Bikin Kita Terpesona Saking Kerennya)
Peringkat banyak yang bergeser
Setelah dilakukan pembersihan pada 3 November, dilansir dari billboard.com, pihak Mnet mengatakan suara yang tidak sah mulai hilang dan peringkat para artis bergeser.
Semula ada yang bertengger di posisi pertama, kini turun dikalahkan oleh artis lainnya.
Voting akan dilanjutkan
Mnet berjanji akan meminimalisir kecurangan baik dari internal maupun eksternal. Voting juga akan dilanjutkan hingga 28 November 2017 nanti. Yuk, voting idola kita masing-masing dengan jujur ya!
(Baca juga: Seram! Ini 7 Legenda Horor Jepang yang Bakal Bikin Kita Enggak Bisa Tidur)
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR