Salah satu isi orasi menggebu-gebunya berbunyi, “Dan untuk kita saudara-saudara. Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!”
Selain Bung Tomo, tokoh berpengaruh lain seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Hasbullah berhasil menggerakan para santri dan masyarakat sipil untuk ikut bertempur.
Dalam waktu tiga hari Inggris berhasil merebut kota. Tapi peperangan baru benar-benar reda setelah tiga minggu karena kegigihan perlawanan arek-arek Surabaya. Pertempuran berdarah yang memakan korban ribuan jiwa ini berhasil membangkitkan semangat perlawanan rakyat di seluruh Indonesia.
(Baca juga: 9 Pahlawan Perempuan Indonesia yang Enggak Banyak Orang Tahu)
“Perkokoh Persatuan untuk Membangun Negeri”
Dilansir dari Tribunnews.com, tahun 2017 ini, Hari Pahlawan mengusung tema “Perkokoh Persatuan untuk Membangun Negeri”. Harapannya adalah momentum peringatan tahun ini bisa membuat rakyat Indonesia semakin bersatu untuk membangun Indonesia.
Ketua Umum Hari Pahlawan Nasional 2017 Agus Tansil berharap bahwa sejarah penjajahan devide et impera (adu domba) kembali terulang dan membuat rakyat Indonesia terpecah belah.
Penulis | : | Putri Saraswati |
Editor | : | Putri Saraswati |
KOMENTAR