Sebagai seorang cewek, kita wajib merawat vagina dan mengetahui gelaja-gejala yang enggak normal pada organ intim kita tersebut. Salah satunya adalah muncul benjolan pada area vagina.
Dilansir dari Women’sHealthMag, Carolyn DeLucia, MD seorang ahli medis di Medi SPA, New York, menjelaskan bahwa penyakit herpes bisa muncul pada vagina dengan bentuknya yang mirip benjolan. Bukan hanya benjolan biasa, tapi mirip seperti gelembung yang mengeluarkan cairan dan sangat sakit.
Tapi, dr. DeLucia menjelaskan kalau benjolannya bukan seperti herpes yang bisa mengeluarkan cairan, maka dapat dipastikan kalau gejala tersebut enggak berbahaya.
Yuk kenali 5 alasan munculnya benjolan di vagina kita!
(Baca juga: 7 Alasan Patah Hati Karena Almost Relationship Itu Paling Menyakitkan)
Break out
Bukan hanya kulit wajah, kulit di area vagina kita juga bisa mengalami break-out atau munculnya jerawat. Enggak hanya terjadi di masa remaja, bahkan seorang yang sudah dewasa pun bisa mengalaminya.
Seperti jerawat pada umumnya, jerawat di area vagina ini juga memiliki warna merah dan juga mengandung sedikit nanah.
Tapi kita enggak perlu bingung untuk memencetnya supaya lekas hilang. Malah kita bisa membiarkannya hilang dengan sendirinya seperti jerawat pada wajah. Pastikan tangan kita enggak terlalu sering menyentuhnya ya girls.
Mencukur rambut vagina
Alasan lainnya bisa muncul benjolan di vagina adalah dampak dari mencukur rambut vagina. Bisa jadi karena adanya gesekan antara mata pisau pada alat cukur yang bergesekan dengan kulit di area vagina, sehingga membuat kulit di area tersebut menjadi iritasi.
Tahi lalat atau skin tag
Kondisi kulit kita ternyata bisa berubah-ubah lho girls. Benjolan lainnya yang bisa muncul di area vagina adalah tahi lalat baru atau munculnya skin tag, yakni tumor jinak berukuran kecil.
Meski namanya tumor, skin tag bukan tergolong tumor yang berbahaya dan umum ditemukan di bagian dada atau pun leher. Begitu pun juga tahi lalat yang enggak terlalu banyak menimbulkan masalah. Tapi kita juga perlu tahu perbedaan tahi lalat yang normal dan enggak normal.
Menurut Skin Cancer Foundation, tahi lalat yang normal berbentuk bulat seperti pada umumnya, pipih, dan ada juga yang timbul. Sementara tahi lalat enggak normal biasanya berbentuk asimetris, berwarna, dan semakin bertambah besar seiring waktu.
Periksakan ke dokter kalau menemui tahi lalat yang enggak normal ini ya girls.
(Baca juga: 7 Fakta Aneh Tapi Penting di Balik Cairan yang Keluar dari Vagina)
Sebaceous Cysts
Sebaceous cysts adalah jenis kista yang sering muncul akibat dari kebiasaan-kebiasaan seperti duduk terlalu lama, berolahraga yang menghasilkan keringat berlebihan, dan pemakaian celana dalam yang terlalu ketat.
Menurut Eve Espey, MD, profesor jurusan ginekologis di University of New Mexico School of Medicine, jenis kista ini bentuknya mirip jerawat, tidak akan menyebar, dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Untuk merawat kista ini agar segera menghilang, dr. DeLucia menganjurkan agar kita melakukan kompres dengan air hangat atau segera memeriksakan ke dokter.
Genital Wart (kutil pada organ intim)
Genital atau vaginal warts adalah salah satu jenis infeksi seksual yang sering disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV). Bentuknya kecil, halus, da nada juga yang sedikit kasar.
Menurut dr. Espey, kutil tidak mengakibatkan masalah kesehatan. Meski begitu, kita harus tetap memriksakan ke klinik, karena kalau beneran terjangkit HPV, ada kemungkinan kita terancam kanker serviks.
Dr. DeLucia menambahkan, meskipun benjolan di vagina pada umumnya enggak berbahaya, kita harus tetap waspada dan tetap memeriksakan ke dokter kalau benjolan itu enggak lekas menghilang setelang beberapa minggu.
(Baca juga: 7 Tanda Kalau Kita Menjadi Korban Pacar yang Narsistik)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR