Jadi anak kuliahan tentunya mengharuskan kita buat segera beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda dengan SMA. Bukan cuma cara belajar suasana kelasnya, dosen di perkuliahan ternyata berbeda banget sama guru-guru kita ketika di bangku SMA. Apa sih yang membedakan keduanya? Yuk simak penjelasan perbedaan antara guru di SMA dan dosen di kuliah!
(Baca juga: 7 Fakta Aneh Tapi Penting di Balik Cairan yang Keluar dari Vagina)
Guru: gampang diajak ngobrol saat kelas udah selesai
Dosen: punya jam kerja tertentu jadi enggak bisa ngobrol
Guru di sekolah punya jadwal mengajar yang sudah ditentukan mulai pagi hingga sore. Jadi selama jam tersebut, guru pasti ada di sekolah. Kalau lagi jam istirahat kita juga enggak susah untuk menemui dan ngobrol soal tugas atau pelajaran yang belum kita pahami.
Berbeda dengan dosen yang jarang punya jam mengajar yang berkelanjutan. Jadi kadang selesai ngajar, dosen bisa langsung pergi ke tempat lain. Kita enggak ada waktu buat ngobrol.
Guru: suka mengabsen kehadiran siswa di awal pelajaran
Dosen: enggak peduli mahasiswanya absen atau enggak, tapi tahu
Guru di sekolah punya kebiasaan mengabsen kehadiran siswa sebelum pelajaran dimulai. Kalau ada yang udah bolos lama, biasanya guru langsung bertindak dan manggil ke ruang konseling.
Dosen di kuliah beda cerita. Kadang kita cuma dikasih lembar kehadiran terus disuruh tanda tangan di situ, menandakan kalau kita hadir. Tapi jangan dianggap remeh. Meskipun cenderung enggak peduli klau kita bolos kelasnya berkali-kali, dosen tahu lho wajah-wajah mahasiswanya yang bolos sekalipun.
Nah, biasanya ada juga dosen yang memasukkan nilai kedisiplinan masuk kelas ke nilai akhir semester nanti.
Guru: ngasih tahu PR atau tugas yang terlewatkan kalau kita lagi absen
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR