8 Mitos Seputar Penyakit Menular Seksual Yang Enggak Harus Dipercaya

Peduli terhadap kesehatan reproduksi, artinya peduli juga dengan fakta-fakta seputar penyakit menular seksual yang bisa saja mengancam kita. Sayangnya, enggak jarang kita sering menemukan mitos-mitos salah yang berkembang.

Yuk bongkar 8 mitos seputar penyakit menular seksual yang enggak harus kita percaya!

(Baca juga: 3 Alasan Kenapa Kita Perlu Nge-date Sama Cowok Yang Bukan Tipe Ideal Kita)

Mitos 1: Penderita penyakit menular seksual mudah diketahui

Salah satu mitos yang paling umum berkembang adalah anggapan kalau penderita peyakit menular seksual mudah diketahui. Padahal kenyataannya beberapa penyakit seperti klamidia dan herpes memiliki gejala yang enggak terlihat, bahkan enggak timbul gejala sama sekali.

Mitos 2: Penyakit menular seksual enggak bisa ditularkan lewat oral seks

Kenyataannya, penyakit menular seksual enggak hanya terjadi akibat vaginal atau anal intercourse saja. Oral seks juga memungkinkan seseorang untuk terkena virus penyakit menular seksual.

(Baca juga: 7 Perkataan Yang Sering Diucapkan Pelaku Kekerasan Untuk Memanipulasi Kita)

Mitos 3: Pil KB dan alat pencegah kehamilan lainnya bisa mencegah penularan penyakit menular seksual

Pil KB, vaginal ring, atau bahkan IUD enggak bisa membantu mencegah penularan penyakit menular seksual.

Mitos 4: Kondom 100% efektif mencegah penularan penyakit menular seksual

Kondom memang menurunkan risiko tertular penyakit seksual, tapi tetap saja enggak menjamin sepenuhnya, karena pemakaian kondom masih menyisakan area lain yang enggak terlindungi.

Misalnya saja kontak antar kulit masih memungkinkan seseorang terkena risiko kutil, herpes, ataupun HPV.

(Baca juga: 10 Pertanyaan Penting Yang Wajib Cewek Ketahui Tentang Herpes)

Mitos 5: Seseorang masih bisa menularkan penyakit seksual meski mengonsumsi antibiotik

Penanganan medis terhadap penyakit menular seksual memang sudah berkembang, sehingga memungkinkan penyakit-penyakit tersebut dapat segera diobati.

Namun, pastikan tetap hindari berhubungan seksual sampai penyakit menular seksual tersebut disembuhkan secara tuntas.

Mitos 6: Sekali kita mendapat treatment penyembuhan, maka kita akan kebal dari penyakit tersebut

Beberapa penyakit menular seksual maish bisa kambuh meskipun kita telah mengobatinya dengan treatment medis.

Mitos 7: Kita bisa terjangkit penyakit menular seksual lewat toilet

Belum ada penelitian secara medis yang membuktikan pernyataan tersebut, karena virus dan bakteri pemicu penyakit menular seksual pada dasarnya hidup di dalam tubuh manusia. Sehingga sulit bagi virus atau bakteri ini untuk bertahan hidup di luar.

(Baca juga: 8 Hal Istimewa Tentang Vagina yang Enggak Kita Duga. Wajib Tahu!)

Mitos 8: Penyakit menular seksual bisa mengancam nyawa penderitanya

Infeksi seperti gonorea dan klamidia enggak menyebabkan kematian jika penderitanya melakukan treatment dengan baik.

Namun, penyakit menular seksual dapat menyebabkan masalah lebih serius seperti pelvic inflammatory disease, dimana infeksi penyakit tersebut menyebar dari serviks ke organ intim.

Selain itu, penyakit menular seksual yang enggak diobati akan mengancam kesuburan seseorang.

Nah, sekarang saatnya kita lebih berhati-hati dalma mencegah risiko penyakit menular seksual nih girls. Salah satu caranya yang paling utama adalah jangan melakukan hubungan seksual sebelum menikah.

Kalau kita sembarangan melakukan hubungan seksual, kita enggak pernahb tahu apakah pasangan kita punya penyakit kelamin. Kita jadi berisiko terkena penyakit menular seksual.

(Baca juga: 6 Mitos Tentang Selaput Dara Yang Enggak Seharusnya Kita Percaya)

PROMOTED CONTENT