Selaput dara atau hymen adalah sebuah membran tipis yang menutupi bukaan vagina. Lewat selaput dara ini lah, darah menstruasi kita mengalir. Supaya lebih paham soal bagian organ intim kita yang satu ini, berikut 8 pertanyaan seputar selaput dara yang akhirnya terjawab!
(Baca juga: 8 Hal Istimewa Tentang Vagina yang Enggak Kita Duga. Wajib Tahu!)
Bagaimana selaput dara bisa robek?
Selaput dara adalah membran tipis yang akan terus terkikis dan bisa robek dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Hal yang dapat memicu robeknya selpaut dara seperti bersepeda, berenang, dan berolahraga.
Apakah sakit saat melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya merupakan tanda selaput dara robek?
Rasa sakit atau nyeri ketika melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya enggak selalu disebabkan karan selaput dara robek. Biasanya, rasa sakit tersebut muncul karena perasaan takut atau gelisah yang menyebabkan perasaan sakit atau nyeri.
Apakah semua perempuan memiliki selaput dara?
Faktanya enggak semua perempuan memiliki selaput dara. Ada juga perempua yang terlahir tanpa selpaut dara, dan hal tersbeut normal.
Apakah selaput dara setiap perempuan memiliki ukuran yang sama?
Sama seperti vagina, setiap perempuan memiliki ukuran dan bentuk selaput dara yang berbeda. Ada selaput dara yang menutupi seluruh bukaan vagina, ada yang setengah saja, bahkan ada yang enggak memilikinya sama sekali.
(Baca juga: 6 Mitos Tentang Selaput Dara Yang Enggak Seharusnya Kita Percaya)
Apakah selaput dara elastis?
Sama seperti vagina, selaput dara pada perempuan memiliki elastisitas dan dapat kembali ke ukuran dan bentuknya yang normal.
Apakah selaput dara susah ditemukan?
Selaput dara pada perempuan memang susah ditemukan. Ini disebabkan karena sifat membran tersebut yang tipis.
Setelah robek, apakah selaput dara sepenuhnya hilang dari organ intim kita?
Setelah robek seklaipun, selaput dara masih bisa tetap berada di area vagina kita.
Apa fungsi dari selaput dara?
Banyak yang berpikiran kalau selaput dara adalah bagian yang berfungsi untuk melindungi organ intim. Faktanya, selaput dara enggak memiliki fungsi tertentu.
(Baca juga: 8 Mitos Seputar Penyakit Menular Seksual Yang Enggak Harus Dipercaya)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR