Hampir tiba di penghujung tahun 2017, film Susah Sinyal akan segera hadir dan siap menemani para keluarga saat libur di akhir tahun nanti. Untuk mengisi hari libur yang sebentar lagi akan datang, keluarga di Indonesia harus menyaksikan Susah Sinyal. Film ini akan sudah tayang dari 21 Desember 2017 di bioskop-bioskop seluruh Indonesia.
Sebelum menyaksikan keseruan film ke-3 karya Ernest Prakasa ini, enggak ada salahnya kita simak 4 fakta menarik tentang film Susah Sinyal, yuk!
Beneran susah sinyal
Di dalam film ini mengambil set tempat yang cukup berbeda, yakni berlibur di Pulau Sumba. Sama dengan judul filmnya, para pemain beneran mengalami susah sinyal lho di sana.
“Di sana beneran susah sinyal. Jadi ada satu tempat, tempat duduk gitu, nah hanya di tempat itu kita bisa dapat sinyal, keluar dari situ ya X lagi sinyalnya,” kata Ernest, pembuat skenario sekaligus sutradara.
Pemainnya enggak jauh berbeda
Para pemain yang beradu akting di Susah Sinyal ini memang enggak jauh berbeda dengan pemain di film Ernest sebelumnya, Cek Toko Sebelah. Namun, penambahan beberapa pemain seperti Refal Hady, Aurora Ribero, Meira Anastasia, dan masih banyak lagi membuat film ini semakin ramai dan seru pastinya.
Film pertama Aurora, namun ia juga pemeran utama
Ernest berani menggandeng Aurora Ribero menjadi pemeran utama di film ini sebagai Kiara Tirtoatmodjo. Notabennya, Aurora belum memiliki pengalaman sama sekali berakting sebagai bintang film.
“Sejak pertama kali @auroraribero menjalani casting di basecamp @susahsinyalmovie, gw & @meiranastasia langsung yakin, we have found our Kiara Madeline Tirtoatmodjo. Kendala terbesar pada saat itu, adalah meyakinkan produser kami untuk mempercayakan peran utama ini kepada seorang debutan. Yup, Aurora belum pernah sama sekali membintangi apa pun, selain satu kali jadi figuran di sebuah web series. Sementara di film ini, dia akan memainkan lebih dari 60 scene, alias mendekati setengah dari keseluruhan cerita,” caption Ernest dalam salah satu postingan fotonya di Instagram.
Film komedi pertama yang menurutsertakan konsultan psikologi
Dalam penulisan film yang ber-genre komedi ini, Ernest Prakasa didampingi beberapa konsultan ahli dari bidang hokum dan psikologi. Hal itu ia rasa perlu karena film ini memiliki cerita yang “jauh” dari dunianya.
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR