Enggak hanya drama Korea yang ceritanya romantis dan bikin baper, tapi banyak juga lho novel Indonesia yang romantis banget dan berapa kali pun kita baca pasti bakal bikin kita baper.
Beberapa ada yang sudah dibuat versi filmnya, dan ada juga yang belum diadaptasi ke layar lebar. Ini dia 6 novel romantis Indonesia sepanjang masa, kamu sudah baca?
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
Dilansir dari laman wonderfulminangkabau.com, novel karya Buya Hamka ini bisa dikatakan sebagai karya terbaiknya. Novel ini bercerta mengenai kisah Zainudin, pemuda keturunan Minang-Makassar.
Dia bukanlah orang Minang karena suku tidak diwariskan dari ayahnya sedangkan ibunya adalah seorang bugis. Dia mencintai Hayati, namun keluarga Hayati tidak setuju karena Zainudin dianggap bukan orang minangkabau asli.
Novel ini sangat mengangkat nilai budaya dan moral, serta kita akan mengagumi perjuangan Zainudin untuk mencapai kesuksesan di kota karena di daerah asalnya dia enggak dianggap.
Kisah cintanya dengan Hayati juga sangat romantis hingga ajal memisahkan mereka. Wajib baca nih girls!
(Baca juga : 5 Film Indonesia dengan Akhir Cerita Cinta yang Menyedihkan. Penuh Haru!)
Siti Nurbaya (Kasih Tak Sampai)
Dengan setting adat minangkabau, novel ini bercerita mengenai Siti Nurbaya yang merupakan anak dari Baginda Sulaiman, seorang pengusaha yang dibuat miskin oleh Datuk Maringgih.
Sebagai ganti dari utang-utangnya, Datuk Maringgih meminta agar Siti Nurbaya mau dia nikahi dengan imbalan utang Baginda Sulaiman akan lunas.
Sit Nurbaya pun menikah dengan Datuk Maringgih namun hatinya masih mencintai Samsul Bahri, pria yang lagi menuntut ilmu di Jakarta.
Di Bawah Lindungan Ka’Bah
Novel ini bercerita mengenai Hamid, seorang anak yatim piatu dan juga miskin. Dia pun diangkat oleh keluarga Haji Jafar yang kaya raya. Keluarga tersebut pun sudah menganggap Hamid sebagai anak meeka sendiri.
Namun berbajak remaja, Hamid mencintai Zainab, wanita yang dulunya dia anggap seperti adik kandungnya sendiri. Zainab pun merasakan hal yang sama pada Hamid.
Tapi perasaan mereka berdua hancur ketika Zainab akan dijodohkan oleh orang lain. Hamid pun pergi ke Medan diam-diam meninggalkan cintanya, dan berkelana ke negara lain hingga ke tanah suci Mekkah.
Di Mekkah Hamid bertemu dengan teman lamanya, dan dari temannya itu Hamid diceritakan kalau setelah kepergiannya, Zainab sering sakit-sakitan bahkan enggak jadi menikah dengan orang yang akan dijodohkannya dulu!
Antologi Rasa
Novel popular kaya Ika Natassa ini bercerita mengenai kisah empat orang sahabat, yiatu Keara, Ruly, Denise, dan Harris mengenai cinta dan sahabat.
Harris dengan perasaan yang dia pendam kepada Keara, lalu Keara yang menyimpan perasaan pada Ruly. Namun Ruly mencintai Denise walaupun Denise sudah menikah dengan Kemal.
Cinta yang rumit namun romantis banget! Fyi, tahun 2018 ini akan dibuat versi film dari Antologi Rasa lho!
(Baca juga : 6 Fakta Carissa Perusset, Pemeran Tokoh Keara di Film Antologi Rasa)
Ayat-ayat Cinta
Novel yang sudah dibaut versi film dan sukses besar ini bercerita mengenai pemuda asal Indonesia bernama Fahri yang menuntut ilmu di Mesir.
Pribadi Fahri yang sederhana dan relijius, membuatnya disukai oleh banyak wanita, namun hatinya memilih Aisyah sebagai wanita yang ingin dia jadikan istri.
Berita pernikahan Fakri ini membuat banyak wanita patah hati, dan ada juga yang mengalami koma karena kecelakaan, yaitu Maria.
Fahri akan diuji mengenai kesabarannya dan juga kesetiaanya antara dia, Aisyah, dan Maria.
Dilan 1990
Bisa dibilang, novel karya Pidi Baiq ini bisa membuat jatuh cinta pembaca novel dari segala usia. Meskipun setting waktunya di tahun 1990, namun sosok Dilan yang digambarkan sebagai cowok romantis dalam merebut hati Milea bikin kita jadi baper sendiri saat baca novelnya.
Apalagi gombalan Dilan dan juga kejutan-kejutan dari Dilan yang bikin kita jadi mencintai sosok Dilan.
Untuk versi filmnya akan ditayangkan 25 januari 2018 dengan Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla sebagai pemeran utamanya.
(Baca juga : 7 Adegan di Novel Dilan 1990 yang Adaptasi Filmnya Paling Ditunggu)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR