Merasa senang ketika dipuji itu suatu hal yang wajar. Karena dengan begitu, kita berarti diapresiasi oleh orang lain, termasuk lawan jenis.
Namun kadang kita tidak bisa membedakan mana pujian yang benar-benar tulus dan mana kalimat yang terdengar seperti pujian padahal kenyataannya itu adalah bentuk pelecehan.
Karena itu, kita harus bisa memahami perbedaan keduanya. Karena sering salah, ini cara membedakan pujian dan pelecehan.
(Baca juga: tindakan seksis terhadap perempuan yang sering kita temui di sekolah)
"Mencari pujian itu wajar karena ini merupakan satu kebutuhan mendasar manusia. Hanya saja yang perlu dilihat adalah bentuk pujian seperti apa yang dibutuhkan.
Tiap orang berbeda-beda, tergantung dari bagaimana konsep dirinya dan bagaimana persepsi lingkungan di mana dia berada," jelas Kiki Misero Psi, konselor psikologi.
Pujian yang tulus
Yang perlu kita sadari adalah ada batas yang jelas antara pujian dan pelecehan. Nah, gimana membedakannya?
"Yang penting diketahui adalah seperti apa pujian itu diberikan. Tulus atau enggak. Apa tujuan dari pujian itu dan siapa yang melakukannya," jelas Kiki lagi.
Yang paling jelas adalah dari kata-kata dan intonasi yang dikeluarkan seorang cowok di muka umum. Cetusan seperti 'seksi', 'montok', 'semok', 'bahenol' bisa dikategorikan sebagai pelecehan.
Apalagi kalau diucapkan dengan lantang dengan intonasi yang menggoda. Mengomentari dan menyebut salah bentuk anggota tubuh cewek secara lantang bisa dipastikan sebagai pelecehan.
Soal personal space
Personal space atau jarak aman seseorang juga perlu diperhatikan. Kita perlu menjaga personal space dengan jarak tiap orang sekitar 1 meter.
Kalau kita masih belum akrab dengan orang lain, kita perlu menjaga agar enggak melewati personal space. Ada juga intimate space yang jaraknya kurang dari 45 sentimeter.
Bila ada cowok tak dikenal sudah melanggar batas personal space apalagi intimate space, ini bisa dibilang pelecehan. Beda, lho, kalau kita sudah akrab atau sama pacar sendiri.
Bahkan sama pacar sendiri aja, kalau kita tiba-tiba enggak nyaman dia berada dalam intimate space dan dia tetap memaksa ada pada jarak tersebut bisa dikategorikan sebagai pelecehan.
(Baca juga: poster paling kece dan cerdas di women's march 2018)
Membaca gerakan tubuh
Gerakan tubuh juga bisa membedakan antara pujian dan pelecehan. Apakah kata-kata diucapkan sambil diiringi gerakan berbau mesum atau seksual, misalnya dengan mengedipkan mata atau menjilat lidah? Ini termasuk tindakan pelecehan.
Bahkan ketika dia enggak berkata apa-apa tapi menyentuh bagian tubuhnya sambil menatap kita pun sudah termasuk pelecehan.
Misalnya,dia menyentuh selangkangannya dan menatap kita tanpa berkedip. Ini sudah bentuk pelecehan! Hati-hati ya, girls.
"Perhatikan juga, apakah pujiannya disertai sentuhan yang membuat kita enggak nyaman dan apa yang kemudian dia diharapkan dari pujian itu," tambah Kiki Misero.
Misalnya, dia bilang 'kamu cantik," sambil merangkul kita erat-erat. Bayangkan kita baru kenal beberapa jam, masak sih dia sudah berani memeluk?
Atau saat berkenalan, dia duduk di sebelah kita lalu meletakkannya tangannya di paha kita. Ini adalah bentuk pelecehan, bukan pujian.
(Baca juga: pelajaran inspiratif dari pidato Natalie Portman, Viola Davis dan Halsey di Woman's March 2018)
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR