Skincare itu penting banget karena bertujuan untuk menjaga wajah kita agar selalu sehat. Sehingga, enggak ada salahnya kita mencoba menggunakan skincare sejak remaja.
Namun, ada beberapa hal yang harus kita pahami. Soalnya ada banyak banget mitos seputar skincare yang bikin bingung.
Berikut 5 mitos skincare yang terbukti salah dan enggak perlu dipercaya.
(Baca juga: rekomendasi aloe vera gel di bawah 50 ribu untuk wajah selalu lembap)
Skincare mahal pasti bagus
Untuk beberapa kasus, semakin mahal sebuah produk maka kandungannya semakin banyak. Namun bukan berarti skincare yang bagus itu selalu mahal. Kita harus segera mengubah sudut pandang ini.
Yang paling penting dalam memilih skincare bukanlah merek produk atau harga, melainkan kandungan di dalamnya. Pastikan skincare yang dipakai mengandung bahan yang memang dibutuhkan oleh wajah kita.
Percuma memberi skincare mahal kalau kita malah memakai produk untuk kulit kering di kulit berminyak kita, karena enggak akan memberikan manfaat apa-apa.
Memakai moisturizer di kulit berminyak hanya akan bikin kulit makin rusak
Terlepas dari apa pun jenis kulit kita, baik kering, berminyak, atau kombinasi, moisturizer ini tetap penting. Karena kulit wajah membutuhkan hidrasi.
Karena itu, kita harus berhati-hati memilih produk skincare karena ada beberapa produk untuk kulit berminyak tapi malah mengandung bahan yang bisa bikin kulit jadi kering.
Jadi, kulit berminyak kita sama sekali enggak mendapat hidrasi sehingga malah memancing kulit untuk memproduksi minyak lebih banyak untuk mengatasi kurangnya cairan ini.
Cara terbaik mengurangi minyak adalah dengan exfoliation teratur dan menggunakan toner, serum, essences, atau emulsion yang bisa menghidrasi kulit.
(Baca juga: 6 skincare berbahan dasar mentimun untuk kulit berminyak)
Semakin sering exfoliaton, semakin baik
Pikiran ini salah besar, girls. Memang, sih, exfoliation bisa bikin wajah lebih bersih dan segar, tapi terlalu banyak melakukannya malah membahayakan kulit wajah.
Bagaimanapun, kulit wajah butuh waktu untuk memperbaiki diri setelah proses exfoliation, jadi kalau dilakukan sering-sering, kapan waktu bagi kulit untuk memperbaiki dirinya?
Lalu, berapa frekuensi yang dianjurkan? Sebenarnya tidak ada angka khusus, kembali lagi, disesuaikan dengan jenis kulit kita. Yang penting, ketika kulit sudah mulai terasa kering atau berminyak banget dan kusam, kita boleh melakukannya.
Kalau ada rasa sakit, tandanya skincare bekerja
Katanya sih no pain, no gain. Well, ini enggak sepenuhnya benar. Untuk beberapa kasus, ini bisa terjadi, tapi ini enggak bisa jadi patokan apakah skincare bekerja dengan baik.
Kita memang terbiasa dengan hasil instan, sehingga muncul pemikiran seperti ini. Namun, penting diingat kalau memakai skincare itu proses yang panjang sehingga hasilnya enggak langsung terlihat.
Selain itu, rasa perih juga bisa menjadi tanda iritasi atau produk tersebut enggak cocok.
(Baca juga: rekomendasi concealer di bawah Rp 50 ribu ala Joy 'Red Velvet')
Produk natural pasti lebih bagus
Banyak yang percaya kalau yang natural pasti lebih bagus ketimbang produk bikinan pabrik. Ini benar, tapi enggak sepenuhnya.
Memang tidak ada salahnya lebih mengutamakan produk dengan bahan natural karena terbukti bagus untuk kulit, tapi bukan berarti bahan kimia itu selamanya jelek.
Ada beberapa bahan kimia yang bagus untuk kulit, dan ada yang tidak. Karena itu, penting untuk melakukan riset sebelum memutuskan mana yang terbaik untuk kita.
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR