Cara terbaik mengurangi minyak adalah dengan exfoliation teratur dan menggunakan toner, serum, essences, atau emulsion yang bisa menghidrasi kulit.
(Baca juga: 6 skincare berbahan dasar mentimun untuk kulit berminyak)
Semakin sering exfoliaton, semakin baik
Pikiran ini salah besar, girls. Memang, sih, exfoliation bisa bikin wajah lebih bersih dan segar, tapi terlalu banyak melakukannya malah membahayakan kulit wajah.
Bagaimanapun, kulit wajah butuh waktu untuk memperbaiki diri setelah proses exfoliation, jadi kalau dilakukan sering-sering, kapan waktu bagi kulit untuk memperbaiki dirinya?
Lalu, berapa frekuensi yang dianjurkan? Sebenarnya tidak ada angka khusus, kembali lagi, disesuaikan dengan jenis kulit kita. Yang penting, ketika kulit sudah mulai terasa kering atau berminyak banget dan kusam, kita boleh melakukannya.
Kalau ada rasa sakit, tandanya skincare bekerja
Katanya sih no pain, no gain. Well, ini enggak sepenuhnya benar. Untuk beberapa kasus, ini bisa terjadi, tapi ini enggak bisa jadi patokan apakah skincare bekerja dengan baik.
Kita memang terbiasa dengan hasil instan, sehingga muncul pemikiran seperti ini. Namun, penting diingat kalau memakai skincare itu proses yang panjang sehingga hasilnya enggak langsung terlihat.
Selain itu, rasa perih juga bisa menjadi tanda iritasi atau produk tersebut enggak cocok.
(Baca juga: rekomendasi concealer di bawah Rp 50 ribu ala Joy 'Red Velvet')
Produk natural pasti lebih bagus
Banyak yang percaya kalau yang natural pasti lebih bagus ketimbang produk bikinan pabrik. Ini benar, tapi enggak sepenuhnya.
Memang tidak ada salahnya lebih mengutamakan produk dengan bahan natural karena terbukti bagus untuk kulit, tapi bukan berarti bahan kimia itu selamanya jelek.
Ada beberapa bahan kimia yang bagus untuk kulit, dan ada yang tidak. Karena itu, penting untuk melakukan riset sebelum memutuskan mana yang terbaik untuk kita.
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR