Eksfoliasi bagus banget untuk kulit kita, girls. Ini karena setiap harinya sel-sel kulit kita terus beregenerasi dan sel-sel kulit yang lama menjadi mati. Kalau dibiarkan terus-menerus, sel kulit mati akan membuat berbagai macam masalah di kulit kita, seperti kusam, atau bahkan berjerawat!
Tapi, kita juga perlu tahu jenis eksfoliator yang sesuai dengan kebutuhan kita, lho. Berikut penjelasannya!
(Baca juga: 4 Pertanyaan tentang Face Scrub yang Sering Kita Tanyakan Kini Terjawab!)
1. Eksfoliator kimia
Bisa di, yang sering kita dengar adalah Alpha Hydroxy Acids (AHA) dan Beta Hydroxy Acids (BHA) yang bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan kulit kita.
a. AHA
AHA biasanya digunakan untuk membantu memerangi penuaan kulit, karena bisa meluruhkan kulit mati dan menjadikannya kembali kenyal dan lembut. Bagus banget buat kita yang sudah punya keriput di sekitar garis bibir atau dahi. AHA juga bisa digunakan untuk perawatan jerawat.
Sayangnya, AHA punya perlindungan yang rendah terhadap matahari dan bisa membuat kulit terbakar. Buat kita yang punya kulit sensitif, lebih baik hindari eksfoliator AHA karena bisa mengiritasi kulit kita, walaupun enggak semua AHA bisa membuat iritasi.
Kalau tertarik dengan AHA, kandungan dalam eksfoliator yang perlu kita cari adalah Glycolic Acid dan Lactic Acid.
b. BHA
Buat kita yang punya kulit sangat berminyak dan berjerawat, BHA bisa menjadi teman baik kita, karena kandungan BHA bisa menyerap dan membersihkan kotoran hingga ke pori-pori terdalam. Kulit kering juga bisa memakainya, karena bisa memberikan hidrasi yang cukup, asalkan kita bisa memilihnya dengan benar. Kita juga enggak perlu takut kulit terbakar, karena BHA bisa melindungi kita dari sinar matahari, walaupun harus dibantu dengan sunscreen.
Tapi, kalau kita punya alergi terhadap aspirin, lebih baik hati-hati, ya. Lebih baik konsultasi pada dokter kulit terlebih dahulu sebelum memilih eksfoliator BHA. Selain itu, BHA juga bisa menimbulkan jerawat yang lebih parah kalau kita terlalu banyak memakainya. Karena BHA yang menyerap ke dalam pori-pori terlalu banyak bisa menyumbat, lho.
Penulis | : | Marcella Oktania |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR