Kadang hanya cara itu yang mereka tahu. Karena dulu pun mereka mendapatkan cara berkomunikasi yang serupa dari orangtua mereka atau nenek kakek mereka.
(Baca juga: 10 kisah mengharukan pengorbanan ayah kepada anaknya)
Maksudnya memberi semangat
Pastinya orangtua menginginkan yang terbaik buat kita. Sayangnya, apa yang orangtua anggap baik belum tentu cocok dengan kita.
Makanya, begitu kita melakukan hal di luar harapan orang tua, mereka mulai membandingkan sifat kita dengan saudara kita atau mungkin juga dengan kondisi waktu orangtua kita masih remaja.
Misalnya: 'Masa sih kamu gitu aja enggak bisa. Dulu waktu Papa SMA, matematika enggak pernah merah' atau 'Jadi anak itu jangan pemalas. Coba tiru kakak kamu, setiap pagi bisa bangun sendiri.'
Kalimat-kalimat itu maksudnya untuk membuat kita agar bisa sebaik orang yang mereka bandingkan. Sayangnya, ortu enggak sadar ini malah membuat kita down.
Menyalurkan amarah sama kita
Orangtua juga manusia biasa. Seperti kita yang punya masalah dan bisa stres juga. Bisa itu masalah di rumah, di kantor atau masalah lain.
Dan enggak semua orangtua bisa menyalurkan stres mereka dengan baik. Akibatnya, mereka menyaluarkan amarahnya pada kita.
Perhatikan, deh, kapan orang tua suka ngomel dan marah-marah tanpa alasan tanpa kita? Apa setiap pulang kantor atau mungkin setelah berantem dengan anggota keluarga yang lain (Misalnya, Papa berantem dengan Mama).
Kalau ini kasus yang terjadi, yang menjadi masalah adalah orangtua kita. Dan tidak sepatutnya kita menyalahkan diri kita sendiri atas perilaku orangtua yang satu ini.
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR