Beberapa tahun belakangan, kata “anxiety”dan "social anxiety" sering sekali dipakai, terutama di media sosial. Sering kali salah satu gangguan mental ini enggak dianggap serius dan di-glorify atau dianggap keren, padahal bagi orang-orang tertentu gangguan mental ini bisa mengganggu aktivitas dan tentunya sama sekali enggak membuatnya merasa "keren".
Sebelum kita menyalah artikan anxiety, yuk simak penjelasannya.
(Baca juga: Yoona SNSD dan 11 Seleb Korea Lainnya Pernah Depresi!)
Anxiety Adalah Reaksi Alami Tubuh Kita
Berasal dari bahasa Latin, angere yang berarti tercekik, anxiety atau kecemasan adalah reaksi alami tubuh terhadap stres yang memiliki gejala psikologis dan fisik. Perasaan ini muncul dari amigdala, yaitu wilayah otak yang mengatur respons emosional.
Kita merasakan anxiety saat kita khawatir, bahkan takut, tentang sesuatu yang belum terjadi atau sesuatu yang tidak pasti, seperti berada di ruangan gelap dan sempit, memikirkan hari pertama masuk sekolah, wawancara pekerjaan, atau ketika kita harus tampil di depan umum.
Kalau rasa cemas ini cepat hilang dan tidak menetap, bukan masalah serius. Namun bagi beberapa orang rasa cemas ini bisa sampai mengganggu aktifitas sehari-hari, seperti takut keluar rumah, tidak bisa bekerja, dan sebagainya. Perasaan ini disebut anxiety disorder dan sebaiknya dibicarakan ke psikolog
Remaja Rentan Mengalami Anxiety
Penelitian membuktikan anxiety dua kali lebih sering dirasakan cewek dibanding cowok. Penelitian ini bilang cewek lebih insecure atau merasa enggak nyaman sama urusan fisik, image dan pikiran orang lain. Salah satu studi bilang remaja SMA yang sudah senior, 4 dari 10 cewek mengalami anxiety. Sedangkan cowok hanya 2 dari 10 remaja.
(Baca juga: 4 Seleb Korea Ini Mengaku Depresi karena Perannya di Drama. Kenapa Ya?)
Gejala Anxiety Disorder
Beberapa gejala yang ditimbulkan dari anxiety disorder di antaranya denyut jantung menjadi cepat, jantung berdebar-debar, mual, gemetar. Saat gangguan ini terjadi, kita juga jadi sulit berkonsentrasi, berkeringat, mulut terasa kering, sakit dada, sakit kepala, sulit atau tidak bisa tidur, dan bernapas cepat.
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
Penulis | : | Andien Rahajeng |
Editor | : | Andien Rahajeng |
KOMENTAR