Akting Adipati Dolken sebagai Ditto dan Vanesha Prescilla sebagai Ayu dalam film #TemanTapiMenikah patut diacungi jempol. Pasangan ini sukses bikin kita baper dengan adgean-adegan romantis yang berkelas. Meskipun tidak ditunjukan secara langsung, namun segala hal yang dilakukan pasangan ini sukses bikin kita baper. Berikut 5 adegan #TemanTapiMenikah yang paling bikin baper:
(Baca juga: Nasihat Khusus dari Ayu dan Ditto buat Vanesha dan Adipati Mengenai Film #TemanTapiMenikah)
Ditto rela bawain Ayu baju
Tengah malam, Ditto sudah tertidur, tiba-tiba Ayu telepon dan mengatakan bajunya ketinggalan. Ditto rela mengantarkan pakaian syuting milik Ayu! How Sweet!
Motor pertama Ditto
Ditto yang ingin punya motor kemudian berjuang keras dengan kemampuan bermain perkusi yang ia miliki. Ketika berhasil memiliki motor, Ayu adalah perempuan pertama yang diajak Ditto berjalan-jalan.
Tatapan Ditto
Setelah lulus SMA, Ditto dan Ayu pergi ke prom night. Ditto menjemput Ayu dengan vespa miliknya. Ketika melihat Ayu keluar, Ditto dibuat terpesona oleh kecantikan Ayu. Tatapan Ditto bikin dijamin bikin baper dan meleleh!
(Baca juga: Adegan FIlm #TemanTapiMenikah yang Bikin Adipati Dolken dan Vanesha Prescilla Baper)
Ditto pergi ke Bandung
Ditto memutuskan kuliah di Bandung. Selain untuk menuntut ilmu, ia juga ingin melupakan Ayu. Siapa sangka kalau di dalam mobil, Ditto menangis karena berpisah dengan Ayu. Begitu pula dengan Ayu yang menangis karena kehilangan Ditto. Sebelum berpisah keduanya berpelukan seolah-olah terakhir mereka bertemu.
Saling menyatakan perasaan
Pada akhirnya, Ditto menyatakan perasaannya pada Ayu. Begitu pula dengan Ayu yang pada akhirnya sadar bahwa dia mencintai Ditto. Sebelum bersama Ditto, Ayu juga ternyata sedih dan cemburu ketika liat Ditto dengan cowok lain! Enggak ada yang lebih romantis dari dua orang yang saling sayang ya, girls!
(Baca juga: Kesan Adipati Dolken dan Vanesha Prescilla Tentang Sosok Ditto dan Ayu di Film #TemanTapiMenikah)
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR