Di balik kesuksesan seorang atlet, penuh kerja keras dalam perjuangannya. Latihan yang disiplin, kemauan untuk mengesampingkan ego, tekad untuk menjadi juara, dan memberikan yang terbaik, menjadi hal yang wajib dilakukan oleh atlet.
Semua itu dibawa dalam sebuah cerita yang diangkat menjadi film dan sangat inspiratif untuk kita tonton.
Ini 8 film Indonesia yang bercerita tentang perjuangan seorang atlet. Wajib ditonton, deh!
King (2009)
Film ini terinspirasi dari pebulutangkis legendaris Indonesia, Liem Swie King. Bercerita tentang seorang anak bernama Guntur (Rangga Raditya) yang ingin jadi pebulutangkis handal karena ia dan ayahnya mengidolakan Liem Swie King. Tapi menjadi seorang atlet tidak mudah. Banyak pengorbanan dan kegagalan yang harus dihadapi oleh Guntur. Film ini disutradarai oleh Ari Sihasale.
Hattrick (2012)
Seorang pelatih bernama Toro (Lukman Sardi) diminta merekrut lima anak muda berbakat untuk mengikuti turnamen internasional futsal yang digelar secara underground oleh mafia-mafia di seluruh dunia. Awalnya berjalan lancar, sampai mendekati tanggal turnamen, mulai terjadi konflik yang disebabkan oleh perbedaan latar belakang dari lima pemain ini. Film ini disutradarai oleh Robert Ronny.
(Baca juga: 7 Film Indonesia yang Menguatkan Saat Patah Hati, Kamu Sudah Nonton?)
Sang Pemberani (2014)
Film Sang Pemberani menceritakan tentang tekad kuat dan keberanian dari seorang anak SMP untuk meraih impiannya sebagai seorang pemain karate. Hal yang menjadi menarik, film ini mengambil latar belakang kondisi sosial masyarakat Aceh pasca bencana tsunami.
Mari Lari (2014)
Buat yang olahraga lari, wajib untuk menonton film ini. Bercerita tentang Rio (Dimas Aditya) yang berjuang untuk mengikuti lomba lari maraton. Alasannya ingin mengikuti lomba tersebut demi mendiang ibunya yang juga seorang pelari. Di tengah perjuangannya, Rio bertemu dengan Anisa (Olivia Jensen), cewek yang kemudian ia taksir. Rio beruntung mempunyai partner yang akhirnya juga mampu menyemangati dia. Film ini menjadi debut sutradara Delon Tio.
Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014)
Film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini berhasil mendapatkan penghargaan di Festiva Film Indonesia 2014 sebagai Film Terbaik. Menceritakan tentang Sani Tawainella (Chicco Jerikho), seorang mantan pemain sepak bola yang ingin menyelamatkan anak-anak di kampungnya dari konflik agama yang terjadi di Ambon melalui sepak bola. Konflik terjadi saat Sani ditugaskan membawa timnya mewakili Maluku di kejuaraan nasional.
(Baca juga: 10 Film Indonesia yang Menampilkan Keindahan Alam Indonesia. Bikin Pengin Liburan!)
3 Srikandi (2016)
Film yang disutradarai oleh Iman Brotoseno ini diangkat dari kisah nyata. Kondisi cabang olahraga panahan Indonesia di tahun 1988 sangat kritis, sampai akhirnya Donald Pandiangan (Reza Rahadian) yang dikenal sebagai Robin Hood Indonesia turun tangan. Kemudian ada 3 atlet cewek panahan yang dilatih oleh Donald, yaitu Nurfitriyana (Bunga Citra Lestari), Lilies (Chelsea Islan), dan Kusuma (Tara Basro).
Mereka kemudian dilatih oleh Donald yang disiplin, tegas, dan militan. Semua itu dilakukan Donald agar ketiga atlet yang ia bimbing mampu mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul, Korea Selatan.
Mata Dewa (2018)
Seorang pemain basket bernama Dewa (Kenny Austin) ingin membawa sekolahnya menjadi juara DBL untuk pertama kalinya. Masalah terjadi ketika tragedi menimpa Dewa yang menyebabkan mata kirinya tidak dapat berfungsi dengan baik. Dewa merasa kecewa dan tidak percaya diri lagi untuk bermain basket. Sampai akhirnya seorang mantan petinju yang diperankan oleh Ariyo Wahab berusaha membangkitkan Dewa dari keterpurukan.
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR