Dengan melakukan hal-hal sederhana berikut, kita bisa ikut berpartisipasi dalam memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia, lho. Dimulai dari diri sendiri sebelum membuat perubahan kita bisa memulainya dengan mengubah kebiasaan buruk yang kita miliki.
Yuk, bantu tingkatkan kualitas pendidikan Indonesia dengan 3 cara berikut!
(Baca juga: Selamat Hari Pendidikan Nasional! Apa Kabar Pendidikan Indonesia Saat Ini?)
Anti Malas
Kita termasuk anak Indonesia yang beruntung bisa mendapatkan pendidikan, jadi kenapa harus menyia-nyiakan dengan bolos atau absen bikin PR haya karena rasa malas? Apalagi terpengaruh teman yang punya perilaku negatif, kita harus berani menolak dengan tegas.
Di luar sana, ada anak-anak lain yang pengin berada di posisi kita agar bisa bersekolah, lho, girls. Kita juga masih perlu fokus sama cita-cita kita, jadi kenapa harus bermalas-malasan.
Aktif di Sekolah
Sekolah juga mengajarkan kita untuk bersosialisasi dan mengenal banyak karakter manusia sehingga bisa jdi bekal untuk masa depan nantinya. Cari ekskul yang sesuai dengan minat, lalu tekuni hal tersebut dengan serius. Siapa tahu nanti kita bisa mencetak prestasi dan ikut mengharumkan nama Indonesia.
Berbagi dengan Orang Lain
Hingga saat ini, masih banyak anak seusia kita di Indonesia yang enggak seberuntung kita dalam menikmati pendidikan. Misalnya, terpaksa putus sekolah karena kekurangan dana dan tidak mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak karena lokasi sekolah yang sangat jauh dari tempat tinggal sebenarnya. Ternyata, kita bisa, lho, membantu teman-teman kita ini dengan cara beikut.
Coba lihat lagi anak-anak di dekat rumah kita, jangan-jangan ada yang terpaksa putus sekolah karena masalah ekonomi. Kita bisa mebantu dengan menjadi relawan, entah itu bergabung dengan suatu LSM, atau sekadar mengumpulkan anak-anak tersebut di rumah lalu kita menjadi guru. Ajak juga teman-teman lain sehingga ilmu yang dibagi jadi lebih beragam.
Seragam sekolah kita yang sudah enggak dipakai tapi masih dalam kondisi layak pakai bisa digunakan oleh teman-teman kita yang kirang mampu. Kumpulkan seraganm yang enggak dipakai lagi, misalnya karena sudah kekecilan atau karena sudah lulus, lalu sumbangkan ke siswa yang kurang mampu.
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR