Pernah menghitung berapa perbandingan jumlah kenalan sama jumlah sahabat kita? Pasti kita punya banyak kenalan tapi hanya segelintir yang kita sebut sebagai sahabat. Kenapa bisa begitu? Ternyata secara ilmu pengetahuan ada teorinya, lho. Yuk simak penjelasan secara ilmu pengetahuan bagaimana kita berteman dan mempertahan hubungan!
(Baca juga: Cara Supaya Bisa Makin Beruntung Dalam Hidup Menurut Psikologi)
Lapisan dalam pertemanan
Psikologis Robin Dunbar dari University of Oxford menyebutkan bahwa ada tiga lapisan dalam pertemanan, yakni kenalan, teman biasa, teman, dan sahabat.
Bahwa ada batasan kognitif pada jumlah orang yang kita tetapkan berada di masing-masing lapisan pertemanan tersebut.
Umumnya, kita paling dekat dengan tidak lebih dari lima orang, menganggap 15 orang sebagai sahabat, dan sekitar 50 orang kita anggap sebagai teman. Dunbar menemukan fakta bahwa otak kita hanya mampu mengatur setidaknya sekitar 150 orang yang memiliki hubungan spesial dengan kita.
Teori Communicate Bond Belong
Terinspirasi dari teori Dunbar, Jeffrey Hall, profesor jurusan komunikasi di University of Kansas melakukan penelitian yang diterbitkan pada Journal of Social and Personal Relationships. Hall menambahkan teorinya sendiri yang disebut Communicate Bond Belong, yakni teori yang menegaskan bahwa kita memiliki kebutuhan untuk menjadi bagian dari orang lain, dan bahwa jumlah waktu dan jenis aktivitas yang kita lakukan dengan pasangan/pacar adalah investasi strategis yang membantu kita untuk mencapai kebutuhan tersebut.
Penelitian yang telah dilakukan oelh Dunbar, Hall, dan peneliti lainnya membuktikan bahwa waktu yang dihabisakn bersama dengan pacar berguna untuk membangun koneksi bersama, meski enggak ada yang secara rinci menghitung waktu yang mereka butuhkan.
Waktu dan kedekatan
Dari data penelitiannya, Hall menyimpulkan bahwa waktu sering dikaitkan dengan pertemanan yang lebih dekat. Seenggaknya dibutuhkan interaksi selama sekitar 50 jam untuk mengubah status ‘kenalan’ menjadi ‘teman biasa’, sekitar 90 jam untuk mengubah status ‘teman biasa’ menjadi ‘teman’, dan lebih dari 200 jam untuk menganggap seseorang sebagai ‘sahabat’.
Tapi di sisi lain, menghabiskan waktu bersamabelum tentu bikin dua orang jadi berteman. Beberapa orang terbukti menghabiskan cukup banyak waktu dengan kenalannya tapi enggak kunjung berubah menjadi teman dekat.
Biasanya hal ini bisa terjadi karena ada suatu hal yang enggak mereka sukai atau yang bikin mereka enggak nyaman.
Jenis obrolan dan kedekatan
Selain waktu, jenis obrolan juga jadi faktor kedekatan seseorang, lho. Misalnya ketika kita lebih sering bercanda, ngobrol hal-hal yang serius, atau sering ketemuan, maka kita jadi lebih gampang membangun pertemanan.
Dari penelitiannya, Hall menyimpulkan bahwa pertemanan adalah suatu hal yang kita investasikan. Pertemanan enggak hanya sebagai kebahagiaan dalam hidup tapi juga sebagai sebuah kebutuhan penting.
Memiliki teman bikin kita semakin sehat baik secara fisik maupun mental. Sebaiknyam kurang interaksi sosial memberi efek yang sama buruknya seperti merokok atau obesitas.
Semakin bertambah tua, kita memang memiliki sedikit waktu buat menjaga hubungan dengan teman-teman, tapi hubungan pertemanan ini enggak bisa berkembang kalau kita enggak melakukan tindakan nyata. Seenggaknya kita bisa memprioritaskan sisa waktu kita buat orang lain. (PsychologyToday)
(Baca juga: Ssst… Ini Dia 5 Rahasia Cowok Kalau Dia Lagi Bete dan Mellow!)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR