Bagi cewek, menstruasi bukan suatu hal yang asing karena kita mengalaminya setiap bulan. Ketika sedang menstruasi, kebersihan tubuh jadi satu hal yang penting buat kita jaga. Tapi sudahkah kita yakin bahwa cara kita dalam menjaga kebersihan ketika menstruasi sudah benar?
Nah, buat memastikan, menurut dokter berikut adalah 7 kesalahan dalam menjaga kebersihan saat menstruasi yang sering kita lakukan.
(Baca juga: Ovulation Cramps Saat Menstruasi. Normal Atau Enggak, Ya? Ini Jawabannya!)
Menggunakan pembalut/tampon yang mengandung aroma
Tampon, pembalut, atau tisu toilet yang beraroma bisa menyebabkan iritasi kulit dan gejala seperti terbakar. Untuk beberapa cewek, produk organik bisa menjadi pilihan yang tepat karena enggak mengandung pestisida dan zat kimia lainnya. Jadi pastikan kalau produk kebersihan yang kita gunakan bebas dari wewangian. Demikian dipaparkan oleh ob-gyn Dr. Codi Wienner.
Douching
Penggunaan produk feminine hygiene seperti douching ternyata enggak dianjurkan oleh dokter. Termasuk juga ketika kita membersihkan vagina dan vulva terlalu berlebihan hingga menghilangkan keseimbangan pH. Kondisi seperti ini bisa memicu infeksi jamur dan bacterial vaginosis.
Wiener menganjurkan untuk tetap menggunakan air bersih biasa ketika membersihkan bagian vagina dan vulva.
Enggak rajin mengganti tampon
Menurut Wiener, idealnya kita harus mengganti tampon selama 3-4 jam sekali dan jangan sampai membiarkannya lebih dari 8 jam. Enggak mengganti tampon untuk waktu yang terlalu lama bisa memicu risiko Toxic Shock Syndrome, yakni infeksi yang langka tapi bisa menyebabkan kematian karena kemampuannya untuk menyebar ke aliran darah tubuh kita. Risiko Toxic Shock Syndrome akan semakin besar jika kita memakai tampon dengan kemampuan ‘super absorbent’.
Enggak rajin mengganti pembalut
Jika kita memakai pembalut yang sama sepanjang hari, maka enggak akan ada ventilasi dan bakteri akan dengan mudah berkembang di darah yang sudah lama. Dengan mengganti pembalut secara berkala setiap harinya, kita bisa mengurangi kesempatan infeksi bakteri dan bau tidak sedap. Demikian dipaparkan oleh ob-gyn Dr. Carolyn DeLucia.
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR