Sebenarnya, bikin introvert bahagia itu enggak perlu dengan cara yang rumit, kok, girls. Kalau dia bisa memiliki 5 hal ini, dijamin introvert bisa mendapatkan kebahagiaan dengan mudah!
(Baca juga: 6 Hal yang Paling Dibenci Sama Introvert. Kamu Setuju?)
Teman yang Pengertian
Pas mengajak introvert buat hangout, mungkin dia bakal langsung mengiyakan ajakan kita. Tapi ketika hari H datang, biasanya introvert langsung berubah pikiran dan males keluar, tuh. Mungkin karena sibuk seharian dan lain sebagainya. Punya teman yang bisa memahami introvert di situasi seperti ini bakal bikin dia bahagia, lho.
Ruang Sendiri
Kadang, introvert juga sering menemui kesulitan untuk memiliki ruang untuk menyendiri sekalipun di rumahnya, lho. Makanya, ruang yang bebas dari kebisingan dunia luar ini akhirnya selalu dia idamkan dan kalau introvert berhasil bisa menemukan tempat itu, dia bakal bahagia.
(Baca juga: Ini Dia 5 Alasan Kenapa Introvert Kesulitan Dalam Hal Percintaan)
Obrolan Berfaedah
Introvert paling anti sama yang namanya obrolan basa-basi. Menurutnya, obrolan seperti ini bikin bosan dan enggak memberi manfaat. Makanya, introvert jauh lebih suka kalau dia diajak ngobrol yang serius dan berfaedah.
Nyaman dalam Diam
Okay, introvert memang suka banget ngobrol tentang topik-topik yang serius dan cenderung enggak basa-basi. Kita bakal bisa melihat bagaimana antusiasnya dia saat ngobrol. Tapiiii, sekali waktu introvert juga butuh ‘jeda’. Dan yang paling bikin dia bahagia adalah ketika dia bisa nyaman dalam diam atau ‘jeda’ yang dia ciptakan sama di lawan bicara.
Time to Settle Down
Karena introvert bisa kecapekan karena bersosialisasi sepanjang hari, maka dia membutuhkan waktu buat menenangkan dirinya. Kalau introvert enggak sempat melakukan hal ini, dia bakal gampang enggak mood. Menyisihkan waktu sejenak buat beristirahat bisa membantu introvert lebih bahagia dan bikin mood-nya lebih bagus. (Psych2Go)
(Baca juga: 6 Tips Agar Introvert Lebih Mudah Memulai Pembicaraan. Yuk, Dicoba!)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR