Ketika jatuh cinta, kita kerap berpikir tentang hal-hal yang terjadi pada hati dan pikiran. Misalnya ketika deg-degan saat ketemu gebetan atau enggak sengaja tersipu malu saat bayangannya muncul di pikiran kita.
Nah, tanpa kita ketahui, ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa saat jatuh cinta, sebenarnya ada bagian di otak kita yang diaktifkan. Penasaran seperti apa kerja otak kita ketika jatuh cinta? Yuk bongkar 7 cara cinta mengubah otak dan cara kita berpikir.
(Baca juga: 8 Kesalahan yang Sering Cewek Lakukan Sehingga Bikin Cowok Berhenti Jatuh Cinta)
Merasa ketagihan
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa love is a drug. Yap bener banget, tanpa kita sadari, ternyata saat jatuh cinta, otak kita bekerja sama seperti otak seseorang yang sedang ketagihan obat-obatan. Mulai dari euphoria yang kita rasakan, sampai keinginan kita untuk memiliki. Beruntungnya, jatuh cinta memberikan efek ketagihan yang jauh lebih sehat jika dibandingkan dengan ketagihan pada obat-obatan. Hi-hi.
Enggak cuma mikirin diri sendiri
Ketika jatuh cinta, terlebih sata kita punya pacar, kita enggak cuma memikirkan soal diri kita secara individual saja. Cara berpikir kita akan berubah dan secara otomatis kita akan memikirkan tentang pacar juga.
Peneliti dari Jerman menyebutkan bahwa seseorang yang sering menggunakan kata ganti orang pertama (aku, gue, saya, dan milikku) cenderung lebih gampang terkena depresi dibandingkan yang sering menggunakan kata ganti ‘kita’. Cukup membuktikan kalau hubungan yang sehat itu berharga banget.
Semakin bijak
Jatuh cinta enggak hanya baik untuk keadaan hati, tapi juga untuk kesehatan mental kita. Menurut antropologis dan direktur Center for Nonverbal Studies, David Givens membuktikan bahwa seseorang yang jatuh cinta memiliki level dopamine yang tinggi, yang artinya dia jadi lebih sering merasa senang dan bahagia. Selain itu, seseorang yang berada di hubungan pacaran yang sehat dan positif ternyata bida hidup lebih lama, lebih bahagia, dan lebih bijak.
(Baca juga: Secara Ilmiah, Ini 5 Alasan Kenapa Jatuh Cinta Terasa Menyenangkan)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR