Film komedi dua menit menampilkan dua lampu meja yang dimainkan dengan bola tiup. Lasseter, yang menyutradarai film, merancang lampu berdasarkan lampu Luxo L-1 yang dibuat di Norwegia dan disimpannya di mejanya sendiri.
Luxo Jr. adalah terobosan signifikan untuk studio serta industri itu sendiri, menetapkan Pixar sebagai pemimpin dalam animasi yang dihasilkan komputer, jadi ketika perusahaan membutuhkan maskot, mereka enggak ragu langsung memilih lampu Luxo.
(Baca juga : Intip Behind the Scene dari Film-film Hollywood Terkenal Ini, Yuk! Ada yang Masuk Hiu, Lho!)
Paramount
Paramount adalah hasil gabungan dari beberapa studio yang kecil. Pada tahun 1912, Adolph Zucker mendirikan Perusahaan Film Pemain Terkenal dengan maksud untuk memproduksi film panjang dengan aktor panggung terkemuka pada masa itu.
Beberapa tahun kemudian pada tahun 1914, Jesse Lasky mendirikan Jesse L. Lasky Feature Play Company, bekerja sama dengan sutradara legendaris Cecil B. DeMille untuk membuat The Squaw Man, film pertama yang difilmkan di Hollywood.
Zukor, Lasky, DeMille, dan Samuel Goldwyn ikut gabung di tahun 1916 dan membentuk perusahaan distribusi yang berkembang yang didirikan oleh W.W. Hodkinson dan menyebut Paramount Pictures untuk membentuk Paramount Famous Lasky Corporation.
Logo bergunung-gunung berasal dari sketsa Hodkinson yang menggambar dirinya sendiri. Distributor yang berbasis di Utah sering melihat gambaran Wasatch dan memutuskan untuk menggunakan salah satu puncaknya buat kartu telepon perusahaannya.
Bintang-bintang ditambahkan kemudian setelah penggabungan Paramount dengan Pemain Terkenal dan Lasky Feature Play Company untuk mewakili 22 bintang pertama yang dikontrak oleh perusahaan. Jumlah bintang sempat beberapa kali berubah jumlahnya, namun biasanya memiliki 22 bintang yang mengelilingi puncak gunung.
Logo ini sudah mengalami beberapa perubahan halus selama bertahun-tahun, tetapi gunung yang terkenal dan bintang-bintang secara umum masih sama dengan yang dulu.
MGM
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR