Menjadi dewasa dalam berpikir dan bersikap jelas membutuhkan usaha. Kita harus mau melangkah keluar dari zona nyaman kita dan menerima hal-hal di sekeliling kita dengan lebih bijak. Kita juga harus bisa berempati dan mendengarkan intuisi kita.
Nah, berita bagusnya, menjadi pribadi yang dewasa dalam berpikir dan bersikap bukan tidak mungkin, lho, girls.
(Baca juga: Alasan Pacar Suka Nge-Like Foto Cewek Lain di Instagram Menurut Zodiak)
Be present
Perhatikan hal-hal di sekeliling kita, termasuk juga bagaimana seharusnya kita bertingkahlaku. Sadari bagaimana situasi beragam yang kita temui nantinya akan melatih kita untuk bersikap dan bereaksi.
Dengan menyadari hal tersebut, istlahnya kita enggak cuma jadi penumpang, tapi jadi yang menyetir mobil. Kita jadi lebih bisa secara aktif bertindak, membuat keputusan, dan enggak perlu menunggu orang lain yang melakukannya.
Menerima
Hidup itu enggak sempurna, girls. Ada banyak hal yang mungkin bikin kita kesal, sedih, dan kecewa. Tapi seperti itulah, kerja hidup. Enggak sempurna. Lalu apa yang kita lakukan? Menerima dan selalu melakukan yang terbaik. Kalau kita menolak, komplain, dan mengeluh terus, kita enggak akan mendapatkan apa-apa. Yuk, sekarang belajar menerima, belajar dari hal tersebut, dan mengubah diri kita menjadi versi terbaik.
Bertanggung jawab
Kualitas hidup kita tergantung dari pilihan yang kita buat. Setiap hari, kita menghadapi banyak pilihan dalam berbagai situasi. Menjadi bertanggung jawab, artinya kita sudah siap menghadapi keputusan dan tindakan yang kita lakukan. Jadi meskipun kita mengalami kegagalan, kita tetap bisa mengontrol diri dan enggak menjadikan kegagalan itu hal yang malah merusak diri kita.
Memutuskan apa yang kita inginkan
Kita harus bisa tahu jelas dan fokus sama apa yang kita inginkan dalam hidup ini. Mengetahui apa yang penting buat kita dan masa depan kita. Cara ini akan memberi kita motivasi untuk membuat pilihan yang tepat. Dengan tahu tujuan, kita jadi lebih bisa mengontrol diri sendiri.
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR