Putusnya sih udah lama. Bahkan kita udah punya pacar baru malah. Tapi sesekali kita pasti pernah ngerasain masa-masa lagi bosen, terus pengin tiba-tiba pengin ngecek keadaan pacar terkini.
Awalnya, lihat Instagram-nya. Lama kelamaan, lihat Instagram pacarnya, terus ngecek Twitter-nya. Dan seterusnya sampai kita sendiri enggak sadar telah menghabiskan bermenit-menit, bahkan mungkin berjam-jam hanya untuk ngecek keadaan seseorang yang sebenarnya udah enggak kita peduliin lagi. Wait, apa sebenarnya kita masih peduli? Sebenarnya kenapa sih?
Menurut Dr. Susan Krauss Whitbourne, professor psikologi dan ilmu otak dari University of Massachusets mengemukakan bahwa mengecek keadaan mantan pacar lewat Instagram atau media sosial masih terbilang normal dan wajar, lho.
Nah, biar lebih jelas lagi, yuk simak penjelasannya.
(Baca juga: Menghadapi Pacar yang Sering Melarang Kita Buat Main Instagram)
Medsos bikin teringat mantan pacar
Lewat bukunya yang berjudul The Harvard Medical School Guide to Yoga, Dr. Marlynn Wei menjelaskan bahwa sekalipun kita udah berusaha untuk memutus kontak sama mantan pacar dengan cara nge-block akun medsosnya, update terbaru dari teman yang satu circle ternyata masih bisa bikin kita pengin langsung nge-stalk keadaan terkini si mantan.
Whitbourne juga menjelaskan bahwa hal ini enggak hanya berlaku untuk Instagram saja, tapi juga medsos lain seperti Twitter atau Facebook.
Instagram enggak menunjukkan keadaan mantan yang sesungguhnya
Istilahnya, Instagram hanya mewakilkan ‘sedikit’ cerita tentang keadaan sang mantan. Selebihnya, kita sama sekali enggak tahu. Kita pun cuma sebatas menerka-nerka keadaan mantan yang sesungguhnya.
Nah, karena sebagian besar orang punya kebiasaan buat memposting konten yang positif saja, alhasil kita jadi gampang merasa cemburu dengan keadaan mantan yang kita anggap jauh lebih baik dan bahagia. Meskipun kita sendiri udah enggak ada perasaan sama dia lagi.
Instagram bisa jadi jalan buat mencari perhatian
Saat mantan tiba-tiba nge-like foto yang kita post beberapa bulan yang lalu atau ketika dia selalu aktif melihat insta-story kita, pasti langsung muncul pikiran-pikiran di dalam otak.
Mungkin dia lagi bosan, mungkin dia masih menyimpan rasa sama kita, dan kemungkinan-kemungkinan lain. Pikiran seperti ini akhirnya membangkitkan keinginan buat nge-stalk keadaan si mantan.
Meneliti masalah di masa lalu
Ada juga yang menjadikan keadaab stalking mantan sebagai cara buat meneliti masalah ‘kenapa sih dulu kita bisa putus?’
Menurut Whitbourne, refleksi diri seperti ini dianggap wajar dan justru sangat penting untuk kita lakukan.
Kapan stalking mantan dianggap enggak wajar?
Dr. Wei menjelaskan bahwa terlalu sering stalking akun medsos mantan dianggap enggak wajar dan harus segera dihindari.
Kalau kita melakukannya sekali waktu saja dan langsung bisa cepat menghapus rasa cemburu setelah nge-stalk akun medsosnya, maka kita masih dalam taraf yang normal.
Tapi kalau udah keseringan nge-stalk sampai kita merasa kurang kalau enggak mengetahui update-an terbarunya, nah, yang satu ini dianggap udah terlalu berlebihan dan wajib kita kontrol.
Sebagai kesimpulannya, Dr. Wei mengatakan bahwa ngecek keadaan mantan lewat akun medsos belum tentu menandakan kita belum bisa move on, lho. Tapi di sisi lain, jangan sampai kita jadi terobsesi dengan kegiatan stalking mantan ini yang akhirnya malah ngerugiin diri kita sendiri. (Cosmopolitan)
(Baca juga: Alasan Pacar Suka Nge-Like Foto Cewek Lain di Instagram Menurut Zodiak)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR