Kemudian pada hari Rabu (20/6/29018) Trump memberi perintah eksekutif untuk mengakhiri krisis migran yang menuai banyak kecaman tersebut dengan cara menghentikan pemisahan kelauarga yang menyeberangi perbatasan secara ilegal. Trump menegaskan bahwa tindakan ini bersifat sementara.
Perintah eksekutif itu menyatakan bahwa pemerintah AS akan terus mengadili mereka yang tidak mematuhi aturan federal. Solusinya, keluarga migran tidak akan terpisah satu sama lain.
Anak-anak akan ditempatkan di pusat penahanan yang sama dengan orangtua atau wali, sampai mereka menghadapi persidangan.
Lalu apa pengaruhnya kebijakan imigrasi ini terhadap warga imigran?
Setelah dipisahkan dari orangtuanya, anak-anak migran diserahkan ke Pusat Penampungan Pengungsi (ORR) milik Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan. Anak-anak yang berumur antara 1-18 tahun, ditempatkan di pusat penampungan.
Beberapa di antaranya tidur di atas tikar pada lantai beton yang dikelilingi pagar menyerupai kandang. ORR sendiri mencatat ada 12.000 anak migran ilegal di bawah pengawasan mereka. Sepuluh ribu di antaranya melintasi perbatasan tanpa keluarga.
Hingga saat ini, dilansir dari USAToday, pemerintahan Amerika Serikat sendiri belum memahami sepenuhnya tentang tata cara kebijakan imigrasi Trump untuk diaplikasikan kepada para warga imigran baru maupun keluarga migran yang telah dipisahkan. (Kompas.com, USAToday)
(Baca juga: 8 Reaksi Menyejutkan Seleb Hollywood Soal Terpilihnya Donald Trump Jadi Presiden Amrik )
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR