Setiap orang memiliki tipe teori kelekatan atau teori attachment yang berbeda-beda. Teori attachment merupakan suatu ikatan emosional yang kuat yang dikembangkan seseorang melalui interaksinya dengan orang yang mempunyai arti khusus dalam kehidupannya, biasanya orang tua (Mc Cartney dan Dearing, 2002).
Seenggaknya, kita mengenal 4 jenis teori attachment, yakni, anxious-preoccupied, dismissive-avoidant, fearful-avoidant, dan secure. Dari masing-masing teori itu, kita juga bisa mengetahui alasan kenapa hubungan percintaan kita gagal. Yuk, disimak!
(Baca juga: 3 Tipe Tubuh Menurut Teori Struktural. Kamu Termasuk Yang Mana?)
Anxious-Preoccupied
Tipe anxious menginginkan hubungan yang berkomitmen dan serius. Tapi ketika pacaran, tipe ini bakal sering merasa insecure. Banyak kekhawatiran yang dia miliki seperti takut bakal ditinggal atau kalau si pacar enggak sayang sama dia.
Karena tipe ini pengin memiliki hubungan yang serius, kadang proses pendekatannya sering membuat targetnya enggak merasa nyaman.
Dismissive-Avoidant
Tipe dismissive-avoidant cenderung merasa enggak nyaman buat menjalin hubungan yang dekat sama seseorang. Tipe ini punya karakter mandiri, suka dengan kebebasan, dan enggak gampang bergantung sama orang lain.
Dalam percintaannya, tipe ini akan sulit percaya sama orang lain dan lebih mengandalkan dirinya sendiri. Bahkan ketika udah pacaran, biasanya tipe dismissive-avoidant sering merasa tertekan dengan hubungan yang terlalu serius. Tipe ini paling enggak cocok kalau berpasangan sama anxious-preoccupied.
Fearful-Avoidant
Seseorang yang pernah mengalami trauma di masa kecil atau remaja, cenderung akan memiliki tipe ini. Biasanya ditunjukkan dengan sikap yang merasa enggak nyaman ketika menjalin hubungan dekat dengan orang lain, sehingga menjadi kurang percaya dengan pasangannya dan khawatir bakal disakiti.
Karena enggak bisa membangun rasa percaya sama pasangannya, tipe ini akhirnya terus memendam perasaan tersebut dan perlahan-lahan mnejauh dari keterikatan sama pacarnya.
Secure
Seseorang yang memiliki jenis attachment ini akan gampang merasa nyaman ketika bersosialisasi dengan orang lain. Baik ketika dia diterima dengan hangat, maupun ketika dia ditolak. Meski gampang nyambung sama orang baru, tipe ini juga cenderung enggak terobsesi sama hubungan yang serius.
Akibatnya meskipun udah pacaran, tipe ini enggak terlalu menuntut dan cenderung gampang move on ketika hubungannya gagal.
(Baca juga: Menurut Penelitian, 8 Teori Medis Ini Ternyata Hanya Mitos. Kamu Udah Tahu?)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR