"Kami lakuin itu, karena ada satu organisasi yang hubungin program itu, meminta penjelasan bahwa itu (Riana) bukan real satanic, bukan penyembah setan," tutur Bow menerangkan.
"Akhirnya Deddy menghubungi kami, 'gimana kalau dibongkar (identitas Riana)?' karena kalau misalnya enggak dijelasin, keselamatannya Riana sendiri yang terancam," sambungnya.
(Baca juga : Festival Konten Kreator Pertama Ismaya Live ‘ON OFF’ Siap Digelar! )
Gunakan Mantra dalam Bahasa Jawa
The Sacred Riana kerap menggunakan mantra-mantra dalam setiap penampilannya. Selain bahasa latin, Riana juga memasukkan unsur Indonesia dengan menggunakan mantra bahasa Jawa.
"Sebelumnya itu kami pakai bahasa latin, ketika pakai bahasa latin banyak yang berfikir Kenapa enggak bawa unsur bahasa Indonesia. Karena Riana dari Indonesia, ya sudah mendingan sekalian aja dengan ide kreatif kami munculkan dengan membawa unsur Indonesia," lanjut Bow.
Mantra tersebut diucapkan Riana saat unjuk kebolehan dalam result show Asia's Got Talent 2. Mantra tersebut digunakan untuk pemanggilan arwah dalam permainan boneka jailangkung.
"Yen siro teko, wenehene tondo, jadi (artinya) kalau mau datang berikan tanda," ungkap Bow. "Mungkin kalau ada yang tinggal di daerah tahu permainan jelangkung, Itu adalah rapel yang dibacakan ketika bermain jailangkung," imbuhnya.
(Baca juga : 5 Hal Ini Buktikan Kalau Cewek Itu Punya Kekuatan Super! Keren!)
Sudah Daftarkan Karakternya ke HaKI
Sejak kemunculannya enggak bisa dipungkiri The Sacred Riana memiliki karakter yang kuat. Enggak bisa dipungkiri kalalu memang banyak orang yang ingin meniru karakter Riana.
Untuk mencegah plagiarisme, Bow Vernon mengatakan bahwa pihaknya sudah mendaftarkan karakter Riana ke Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) Indonesia agar mendapat kekuatan hukum.
KOMENTAR