Di balik sepasang mata yang kita miliki, ternyata ada petunjuk tentang kepribadian kita yang sebenarnya, lho. Hal ini dibuktikan lewat sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Human Neuroscience, yang memaparkan bahwa lewat pergerakan mata seseorang, kita bisa mengenali kepribadiannya.
(Baca juga: Ini Dia 7 Pertanyaan Untuk Mengorek Kepribadian si Gebetan! )
Mengenali kepribadian lewat pergerakan mata
Ilmuwan melakukan interview terhadap 50 siswa sebagai responden dengan membagi kepribadian dominan mereka menurut Model Lima Besar (Big Five Personality), yakni openness, conscientiousness, neuroticism, agreeableness, dan extraversion.
Setelah membagi para responden ke beberapa tipe kepribadian, mereka kemudian dipersilakan untuk menggunakan headset yang bekerja merasakan pergerakan bola mata mereka.
Dari situ, secara mengejutkan ditemukan fakta bahwa pergerakan mata mereka mampu mendeteksi kepribadian mereka dengan tepat hanya pergerakan mata.
Robot di masa depan bisa membaca pikiran manusia
Para ilmuwan juga menganggap temuan mereka ini mampu membantu kerja robot dan bentuk lain dari artificial intelligence di masa depan nanti. Sehingga diharapkan teknologi semakin bisa berinteraksi secara sosial dan natural dengan manusia hingga mampu membaca pikiran mereka.
Demikian dipaparkan oleh Dr. Tobias Loetscher, salah satu ketua ilmuwan dalam studi dari University of South Australia ini.
Meski begitu, pendapat dari Dr. Tobias mendapat tanggapan kontra dari Olivia Carter, seorang neuroscientist yang tidak ikut serta dalam penelitian tersebut. Olivia cukup khawatir dengan adanya teknologi yang mampu merekam informasi pribadi manusia sehingga bisa disalahgunakan oleh orang lain yang engak bertanggung jawab.
Kelemahan Artificial Intelligence
Meski terbilang canggih, tetap saja yang namanya teknologi memiliki kelemahannya. Meski dibilang bisa menentukan kepribadian seseorang lewat pergerakan mata, penelitian ini enggak bisa menentukan salah satu kepribadian dari Model Lima Besar, yakni, openness.
Menurut pemapaean ilmuwan yang terkait, hal ini disebabkan karena perhitungan algoritme yang enggak mampu dibaca teknologi atau memang karena enggak ada hubungan antara openness dan pergerakan mata seseorang. (EliteDaily)
(Baca juga: Tebak Kepribadian Gebetan dari Profile Picture Dia di Media Sosial)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR