Banyak hal yang bisa kita dapatkan dari sebuah film. Contoh paling sederhananya adalah rasa baper ketika nonton adegan dua orang jatuh cinta, rasa sedih ketika ada adegan anak yang meninggalkan orangtuanya, rasa marah ketika adegan bertentangan dengan prinsip kita, dan sebagainya.
Film bisa menjadi sebuah cara untuk kita belajar, termasuk menyadari bahwa pendidikan seks atau sex education itu penting dimulai sejak masih dini.
Di mana dengan begitu kita tahu kondisi tubuh sendiri serta perilaku seks yang harus kita hindari selagi masih muda.
Nah, 5 film Hollywood ini membuktikan kalau pendidikan itu penting untuk kita:
Baca Juga : 7 Idol Kpop yang Sering Melakukan Kebiasaan Aneh! Sudah Tahu?
Juno (2007)
Kehidupan tentang remaja cewek berusia 16 tahun yang mendapati dirinya hamil di luar nikah digambarkan dalam film Juno.
Juno, cewek yang dihamili oleh sahabatnya sendiri, Paulie, merasa begitu emosional dan ingin mengakhiri segalanya dengan aborsi.
Ia merasa belum siap menjadi orangtua meskipun Paulie menunjukkan rasa cinta kepadanya. Juno memang berhasil melahirkan seorang anak, tapi pesan yang cukup dalam ditanamkan dalam film ini.
Film ini kasih tahu kita kalau setiap tindakan ada konsekuensinya dan belum tentu kita siap untuk bertanggungjawab atas pilihan tersebut.
Seperti tindakan melakukan seks di luar nikah hingga menyebabkan hamil.
The First Time (2012)
Dave dan Aubrey awalnya hanya dua orang yang berteman biasa, sampai akhirnya mereka mendapati bahwa keduanya belum pernah berhubungan seks.
Sampai akhirnya baik Dave dan Aubrey dekat dengan orang masing-masing, meskipun keduanya sebenarnya memiliki rasa.
Dave dan Aubrey akhirnya berhubungan seks tapi nyatanya setelah itu mereka bingung dengan status mereka masing-masing.
Film ini memberikan contoh bahwa berhubungan seks enggak bisa hanya karena keinginan nafsu satu sama lain karena ukurannya jauh lebih dalam daripada itu.
Baca Juga : 8 Idol Kpop Tenyata Punya Hobi Main Game Online! Berani Tantang?
Easy A (2010)
Berawal dari keisengannya, Olive menyebarkan berita kalau dia sudah enggak perawan dan membuat dia jadi bulan-bulanan di sekolahnya.
Hal tersebut menyebabkan kebohongan berikutnya yang bikin Olive akhirnya sadar bahwa yang dia lakukan itu adalah salah.
Film ini kasih tahu ke kita kalau keperawanan itu bukanlah satu hal yang harus diumbar kepada orang lain, keperawanan adalah sesuatu yang privat dan cewek enggak hanya dinilai dari perawan atau enggaknya.
Trust (2011)
Annie, remaja yang sedang jatuh cinta dengan Charlie, cowok yang dikenalnya melalui internet. Mereka pun dekat meskipun belum pernah bertatap muka secara langsung.
Annie terbuai dengan rayuan Charlie dan menganggap bahwa Charlie adalah cowok yang baik. Dia enggak tahu kalau dunia maya dan dunia nyata itu berbeda jauh.
Sampai akhirnya Charlie mengajak Annie untuk ketemuan, tanpa sepengetahuan orangtua Annie, dia pun pergi menemui ‘pacar’nya tersebut.
Enggak disangka, ternyata Charlie yang selama ini dikenalnya di dunia maya jauh berbeda bahkan mengancam dirinya sendiri.
Film ini dengan jelas membuat kita sadar bahwa membicarakan tentang pendidikan seks itu enggak ada jaraknya antara orangtua dan anak, serta semua harus dilakukan secara terbuka. Daripada nantinya harus menerima kenyataan pahit.
Baca Juga : Deretan Saudara Seleb Korea yang Eksis di Instagram! Udah Follow?
The Virginity Hit (2010)
Film ini menceritakan tentang sekelompok sahabat yang punya minat sama, yaitu merekam video.
Semua terasa menyenangkan sampai akhirnya mereka memiliki ide gila, yaitu merekam video saat mereka kehilangan keperjakaan untuk pertama kali.
Hal tersebut dilakukan semata-mata hanya untuk gengsi dan kesenangan belaka.
Sampai akhirnya salah seorang di antaranya, Matt, seolah terjebak dalam kondisi dia pacaran hanya untuk berhubungan seks.
Film ini memberikan makna kalau selagi masih muda, kita harus mengerti tentang bahayanya berhubungan seks hanya untuk gengsi semata.
Karena pada akhirnya justru hanya penyesalan yang diterima.
Pendidikan sehat itu penting banget, kan, girls? Jadi, jangan tabu untuk membicarakannya termasuk kepada orangtua atau teman-teman kita sendiri.
KOMENTAR