“Lagipula, sebenarnya rambut-rambut pubis di daerah kemaluan itu masih ada fungsinya, salah satunya adalah untuk menjaga agar di daerah situ kelembapannya tetap pas, tidak terlalu kering tidak terlalu basah. Jadi sebenarnya tidak perlu dicukur habis. Jika mau dirapikan bisa di-triming atau dipotong dengan gunting yang bersih dan pemakaiannya secara personal saja, sudah cukup,” tambahnya.
Baca Juga : Padahal Sangat Membantu, 4 Fitur Xiaomi ini Justru Jarang di Gunakan
Selain itu, berbagai treatment tersebut nyatanya tidak banyak manfaatnya secara medis.
Belum teruji secara medis.
Akan tetapi, karena begitu gencarnya promo metode ini, sebagian kita menganggap melakukan itu seolah sudah jadi suatu gaya hidup baru.
“Misalnya kayak ratus atau vagina spa, kan juga tidak ada pembuktian medisnya tentang manfaatnya. Manfaatnya itu jadi lebih subjektif, artinya mungkin perempuan bisa menjadi lebih percaya diri karena dibersihkan, diuapkan. Padahal enggak ada indikasi medisnya,” ungkap dr. Ferry.
Baca Juga : Berkaca dari Aktor Fahmi Bo yang Terserang Stroke, Main Game Bisa Picu Stroke
Namun, perawatan ini tetap diperbolehkan, kok, secara medis dan ada juga dokter yang menanganinya.
Lagi pula, perawatan ini dilakukan untuk kecantikan dan estetika, jadi hal ini dikembalikan pada diri perempuan masing-masing.
“Tidak ada indikasi atau anjuran dari kedokteran untuk melakukan atau melarang vagina waxing dan teman-temannya,” tutup dokter kita ini.(*)
Artikel ini telah tayang di Nova dengan judul Eits, Tak Hanya Bersih tapi Miss V Juga Harus Cantik, Apa Manfaatnya?
Source | : | Nova |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |
KOMENTAR