Cewekbanget.id - Hari ini Sabtu (10/11/2018), diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Untuk memperingati Hari Pahlawan, di Surabaya digelar drama kolosal Surabaya Membara pada Jumat (9/11/2018).
Namun drama kolosal tersebut justru menelan korban jiwa dari penonton yang hadir.
Baca Juga : Mantan Taurus Ngajak Balikan? Kabar Zodiak Hari Ini 10 November 2018
Terjatuh dari viaduk
Viaduk atau jembatan untuk kereta api adalah tempat berbahaya karena jadi tempat perlintasan kereta dengan kecepatan yang tinggi.
Beberapa penonton diketahui menonton dari viaduk sampai akhirnya ada satu kereta api yang melintas.
Saat kereta tersebut melintas, sejumlah penonton memilih untuk melompat dari viaduk.
Tinggi viaduk ke jalan raya di bawahnya adalah sekitar 7 meter.
Dilansir dari Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB saat Surabaya Membara baru dipentaskan selama 15 menit.
Baca Juga : Kronologi Viralnya Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswa UGM Hingga Petisi Online
Kereta api yang melintas sudah memberi tanda
Masih dilansir dari Kompas.com, saat kereta akan melintas, kereta tersbeut sudah menjalankan prosedurnya.
Yaitu membunyikan seruling peringatan dan mengurangi kecepatan hingga 15 kilometer per jam. Padahal biasanya saat melintas di viaduk tersebut, kereta melaju dengan 30 kilometer per jam.
Korban meninggal dan luka-luka
Polisi mencatat ada 3 korban meninggal dan 20 korban yang menderita luka berat dan ringan.
Korban meninggal karena ada yang terlindas kereta api dan sebagian penonton yang terjatuh mengalami patah tulang.
Para korban tersebut kemudian dirujuk ke rumah sakit RSUD dr. Soetomo, RSUD Soewandhie, dan RS PHC Tanjung Perak Surabaya.
Baca Juga : Winnie Harlow, Model Pengidap Vitiligo Pertama di Victoria's Secret Fashion Show. Keren!
Surabaya Membara tetap berjalan
Walaupun terjadi insiden nahas, drama kolosal Surabaya Membara untuk memperingati Hari Pahlawan ini tetap berlajalan sesuai rencana. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunjatim.com |
Penulis | : | Septi Nugrahaini Rahmawati |
Editor | : | Septi Nugrahaini Rahmawati |
KOMENTAR