Dengan banyak bunga dan dinding putih, jalan Spanyol yang menawan sangat khas daerah ini.
Walaupun terasa sempit, namun jalan ini menjadi semakin indah berkat bunga-bunga dan pepohonan perdu milik penduduk setempat.
Baca Juga : Sebuah Desa Di Aceh ini Terbitkan Larangan Penggunaan WiFi, Kenapa?
- Buenos Aires, Argentina
Rumah-rumah multicolor yang berjajar di lingkungan La Boca di Buenos Aires, Argentina, masih mencerminkan banyak sejarah akhir abad ke-19.
Ketika para imigran Eropa tiba dari Genoa, Italia, banyak dari mereka menjadi buruh pelabuhan, yang, dengan sedikit atau tanpa penghasilan, membangun rumah mereka dengan lembaran tipis lembaran logam bergelombang dari dok, dilapisi dengan cat sisa.
Ketika satu warna mau tidak mau habis, mereka hanya akan menggunakan yang lain.
Dengan demikian lingkungan yang penuh warna lahir.
Sekarang, Caminito (diperlihatkan) dihidupkan kembali oleh kreasi ulang seniman dari rumah-rumah petak lama yang digunakan untuk menyejajarkan jalan-jalan La Boca.
Baca Juga : Sebuah Desa Di Aceh ini Terbitkan Larangan Penggunaan WiFi, Kenapa?
- Chefchaouen, Maroko
Jalan-jalan di Chefchaouen, sebuah kota kecil di barat laut Maroko, terkenal dengan nuansa biru mereka yang berbeda.
Didirikan pada 1471, kota ini pernah digunakan sebagai benteng bagi orang-orang buangan dari Spanyol.
Bernuansa biru dengan pot-pot tanaman berwarna kontras diletakkan di tangga jalan membuat jalan ini berbeda dan unik. (*)
Artikel ini telah tayang di Idea Online dengan judul, “11 Koridor Jalanan Terkeren di Dunia, Wajib Dikunjungi untuk Berfoto”