Bukan Lagi Bintik Merah di Kulit, Waspada Gejala Baru Demam Berdarah!

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Senin, 8 April 2019 | 12:50 WIB
Gejala baru demam berdarah (floresa.co)

CewekBanget.ID - Sekarang ini kita harus lebih peka lagi sama kesehatan kita ya, girls.

Di cuaca yang terkadang enggak menentu ini biasanya tubuh akan lebih rentan lagi terhadap berbagai macam penyakit.

Salah satunya demam berdarah mengingat meski udah memasuki bulan April beberapa wilayah di Indonesia masih sering diguyur hujan yang intensitasnya tinggi.

Tahu enggak girls, bahwa ternyata sekarang ini gejala demam berdarah enggak lagi hanya sebatas bintik merah pada kulit aja lho!

Di beberapa kasus, penderita demam berdarah bahkan enggak ditemuin bintik merah sama sekali namun menunjukkan gejala yang lain.

Baca Juga : Sikapnya Enggak Ramah, Ini 3 Urutan Teratas Zodiak Cewek Paling Judes!

Dilansir dari Nakita, menurut dr. Hittoh Fattory SpA, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan,gejala khas demam berdarah atau DBD enggak lagi seperti dulu yang ditandai adanya bintik merah di kulit dan sebagainya.

"Sekarang tidak semua pasien mengalami gejala seperti itu. Jadi kalau demam panas harus sudah dicek dengan laboratorium, karena gejala demam berdarah salah satunya panas tinggi hingga 40 derajat, harus dilakukan observasi di rumah sakit," kata dr. Hittoh.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Balikpapan Sri Soetantinah juga mengungkapkan hal serupa, nih.

"Indikasinya sudah berubah, intinya semua harus waspada. Termasuk dalam kata siaga. Memang sudah siaga, namun untuk kategori kasus luar biasa ( KLB) belum," ujar Sri Soetantinah.

Menurut dr. Hittoh, seseorang yang menderita DBD pasti akan mengalami gejala demam dan beberapa gejala lain yang harus diperhatikan.

Untuk memastikan apakah seseorang terjangkit DBD, sebaiknya dilakukan tes darah.

dr. Hittoh juga mengatakan kalau ada beberapa fase yang harus kita perhatikan, yaitu fase saat pasien kritis. Biasanya, di fase kritis ini pasien yang awalnya demam, panasnya akan turun secara perlahan.

Tapi, saat panasnya turun, sang pasien justru akan bertambah lemas. Di fase ini, pasien akan mengalami panas selama 3 hari, dan pada hari ke tujuh fase penyembuhan.

"Fase kritis itu biasanya suhu tubuh mulai turun, ini harus lebih waspada saat panas turun, khususnya pada anak-anak yang demamnya turun, namun anaknya tambah lemas, tidak mau makan dan minum. Berbeda dengan anak sehat jika panas turun, mereka (anak) kembali bermain dan berlari-lari," ujarnya.

Baca Juga : Stunning dengan 4 Model Dress Medium Angel Pieters yang Menawan Ini!

Hittoh melanjutkan, jika observasi di rumah sakit menunjukkan kesehatan cukup bagus, pasien hanya di rawat jalan.

"Kalau indikasi rawat inap biasanya panas kurang dari tujuh hari, ada didapatkan gejala yang harus diwaspadai, di antaranya adanya panas yang disertai muntah terus-menerus, nyeri perut, dan adanya penumpukan cairan di paru dan perut, didapatkan adanya peningkatan hematocrit (penurunan pada trambosit)," ujarnya.

FYI, Hematokrit (Hct) adalah persentase sel darah merah terhadap volume darah total.

Nilai normal Hematokrit untuk cowok 40% - 50% atau 0,4 - 0,5 sedangkan untuk cewek 35% - 45% (0,35 sampai 0,45).

dr. Hittoh menambahkan, jika trombosit berada di bawah level 100 ribu, observasi harus dilakukan rumah sakit, sedangkan trombosit di atas 100 ribu, diperbolehkan rawat jalan, dengan syarat tanpa ada gejala.

Kalau pasien udah mampu minum air putih dengan baik, dan melaukan aktivitas seperti sedia kala, maka udah dibolehkan rawat jalan. (*)

Baca Juga : 4 Outfit Pink Pastel ala Naysilla Mirdad untuk Gaya Kondangan Chic!

 

 

Penulis: Nakita.grid.id