Cewekbanget.ID - Sebagai seorang remaja, kita wajib memahami bahaya-bahaya apa saja yang bisa terjadi di organ intim kita.
Sebuah penelitian di Inggris menyatakan bahwa sebanyak 7 dari 10 orang cewek di bawah 25 tahun bisa terjangkit klamidia, yakni infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri bernama chlamydia trachomatis.
Yuk, kenali lebih lanjut soal klamidia yang bisa saja terjadi pada kita!
Baca Juga : Terungkap, Ini Alasan Korban Kekerasan Seksual Memilih Bungkam!
Kenali Klamidia dan Penyebabnya
Klamidia disebabkan oleh bakteri yang disebut chlamydia trachomatis dan dapat menyebar dengan mudah melalui seks vagina, oral dan anal.
Dikutip dari thesun.co.uk, di tahun 2013, lebih dari 200.000 lebih orang terjangkit klamidia di Inggris.
Bahkan setiap tahunnya, sekitar 131 juta orang di dunia bisa terinfeksi. Di antara jenis-jenis STI (sexually transmitted infections), atau penyakit menular seksual, klamidia termasuk yang paling sering dialami oleh perempuan maupun laki-laki.
Risiko terjangkit klamidia akan meningkat jika kita; di bawah 25 tahun, memiliki riwayat infeksi penularan seksual, aktif secara seksual dan berganti-ganti pasangan, dan melakukan seks tidak aman.
Baca Juga : Bukan Sang Kakak, Ternyata Sosok Ini yang Bimbing Adik Ayana Moon Jadi Mualaf!
Gejala dan Tanda-tanda Klamidia
Dalam banyak kasus, gejala atau tanda-tanda klamidia justru tidak dirasakan oleh banyak orang.
Meski begitu kita perlu memperhatikan beberapa gejala-gejala berikut yang dapat menunjukkan kalau kita terinfeksi:
1. sakit pada waktu buang air kecil
2. pembengkakan di area vagina atau testis
3. cairan vagina yang tidak normal
4. untuk cewek; sakit di bagian perut bawah, pendarahan selama berhubungan seks, dan pendarahan di antara masa menstruasi dan setelah berhubungan seks
Kalau kita sudah menemukan gejala-gejala tersebut, kita wajib memeriksakan diri ke dokter.
Bahkan jika kita tidak memiliki gejala, kita tetap perlu diobati untuk mencegah infeksi dari penyebaran atau keadaan yang lebih buruk.
Baca Juga : Enggak Nyangka, Nonton Konser Ternyata Bikin Kita Panjang Umur!
Pengobatan
Berbeda dengan penyakit menular seksual lainnya, klamidia termasuk yang bisa diobati.
Infeksi klamidia dapat diobati dengan antibiotik. Kita perlu memeriksakan diri kepada dokter telebih dahulu untuk mendapat diagnosa dan resep antibiotik yang layak.
Kita dan pasangan akan diberi antibiotik untuk waktu lima sampai sepuluh hari. Pada masa ini, pantang melakukan hubungan seks.
Setelah pengobatan, periksakan kembali ke dokter untuk mengetahui tuntasnya pengobatan kita.
Setelahnya, kita juga tidak lantas kebal dengan infeksi klamidia. Ada kemungkin setelah sembuh kita masih bisa tertular klamidia lagi. (*)