Penting! Bukan Rasa Cemas Biasa, Yuk Mengenal Social Anxiety Disorder!

By Elizabeth Nada, Rabu, 15 Mei 2019 | 13:08 WIB
Drama 'Welcome to Waikiki 2' (foto : hancinema)

Cewekbanget.id - Pastinya hampir sebagian besar dari kita pernah mengalami cemas ataupun khawatir terhadap sesuatu, ya. Mulai dari khawatir saat pertama masuk sekolah atau kuliah, saat magang atau cemas dan khawatir saat ujian dan masih banyak lagi.

Sebenarnya perasaan cemas dan khawatir terhadap sesuatu, apalagi sesuatu yang baru, itu adalah hal wajar, girls. Namun, ketika rasa cemas dan khawatir itu terjadi terus-menerus, sangat hebat dan sulit dikendalikan serta terjadi dengan tidak wajar, bisa jadi kita menderita Social Anxiety Disorder.

Baca Juga: Tutorial Makeup Simpel Tahan Lama Ala Selebgram Hijab, Kiara Leswara yang Cocok Buat Acara Bukber!

Fyi, anxiety disorder atau gangguan kecemasan dibagi ke dalam enam macam gangguan psikis, yaitu generalized anxiety disorder (GAD), serangan panik atau panic attack, obsessive-compulsive disorder (OCD), fobia, social anxiety disorder, dan post-traumatic disorder (PTSD), girls.

Social Anxiety Disorder atau Fobia Sosial

Dasar dari fobia sosial ini adalah perasaan takut akan diamati dan dinilai oleh orang lain. Beberapa situasi sosial yang dapat memicu seseorang merasakan social anxiety disorder, misalnya masuk ke lingkungan baru, harus berbasa-basi, dan dipanggil guru atau atasan di kantor. Yup! intinya adalah situasi di mana seolah-lah kita jadi pusat perhatian.

 

Ilustrasi takut

Memang sih, kecemasan saat jadi pusat perhatian tentunya pernah dirasakan setiap orang, tapi anxiety disorder tidak hanya sekedar itu, girls.

Anxiety disorder jadi serius karena kecemasan parah tersebut dirasakan sebelum, sesaat, bahkan sesudah situasi sosial itu dilewati.

Baca Juga: 6 Padu Padan Outer Buat Inspirasi Oufit Buka Puasa Bersama Ala Selebgram Hijab, Kiara Leswara!

Social Anxiety Disorder bisa menurun di keluarga, lho!

Seperti banyak kondisi mental lainnya, selain oleh faktor lingkungan, social anxiety juga umum disebabkan oleh genetik.

Apabila dalam suatu keluarga ada yang memiliki gangguan ini, kemungkinan besar anggota lainnya pun juga ada yang memiliki kondisi yang sama.

Misalnya saja perilaku orang tua yang selalu cemas terhadap anaknya juga bisa mempengaruhi cara anak tersebut mengatasi kecemasan.

Baca Juga: Wujudkan Harapan Anak Indonesia, Jeno dan Jaemin NCT Dream Jadi Pemulung!

Perilaku orang yang mengalami fobia sosial

Biasanya orang yang mengalami gangguan ini akan mencari alasan untuk membatalkan rencana, atau kalau pun hadir, mereka akan menunda-nunda waktu kehadiran agar enggak berada di situasi sosial tersebut terlalu lama. Bagi sebagian orang, ini bisa menyebabkan penderitaan yang luar biasa.

Tentu saja penderita fobia sosial merasakan cemas dan khawatir yang intens selama berhari-hari. Penderita Social Anxiety Disorder cenderung sering overthinking. Ia memikirkan berbagai kemungkinan-kemungkinan yang sebenarnya tidak terjadi.

Eulachacha Waikiki

Selain mengganggu secara psikis, secara fisik penderita anxiety disorder juga cukup terganggu.

Biasanya penderita akan merasakan jantungnya berdebar, badan gemetar, merasa ingin pingsan, nafas pendek bahkan sampai tidak bisa bicara.

Baca Juga: 3 Gaya Kondangan Juwita Maritsa, Adik Acha Septriasa yang Elegan!

Ciri lainnya dari orang yang sedang mengalami social anxiety adalah akan menghidari tatapan mata langsung, cenderung bersembunyi dari kerumunan, membawa kerabat dekat saat bepergian bahkan sampai enggak bisa beraktifitas sama sekali.

Kalau misalnya kita mengalami gejala-gejala seperti di atas, ada baiknya coba untuk konsultasikan dengan psikolog atau dokter.

Namun kalau belum terlalu parah, kita bisa mencoba metode CBT atau terapi kognitif dan perilaku, sebelum mengkonsumsi obat-obatan. (*)

Baca Juga: Demi Beli Smartphone Baru, Sejumlah Mahasiswi Jual Sel Telur. Harganya Mencapai Rp 200 Juta!

(Andien Rahajeng / Cewekbanget.id)