Salah satu di antaranya adalah Precious One, sebuah perusahaan sosial yang mempekerjakan, mewadahi dan menyalurkan karya dan produk ratusan penyandang disabilitas.
“Kami juga memanfaatkan toko-toko digital yang ada untuk memasarkan produk dan jasa yang ada.
Dengan semakin banyak yang tahu dan kenal, kami berharap semakin dapat memperluas pasar, meningkatkan layanan dan semakin banyak lagi melibatkan penyandang disabilitas,” ujar Mardea Mumpuni, Digital & Marketing Collaboration, Precious One.
Tendy Gunawan, Staf ILO untuk Kesetaraan Kerja bagi Disabilitas, menegaskan pentingnya menghubungkan perusahaan dengan pekerja disabilitas.
“Banyak perusahaan belum mengetahui manfaat mempekerjakan pekerja disabilitas. Melalui bursa kerja ini diharapkan dapat memberikan peluang kerja yang sama dan lebih besar bagi penyandang disabilitas untuk bisa berkarya dan bekerja sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan mereka,” ujarnya.
Baca Juga: Konsumsi 5 Makanan Ini Menurut Penelitian Bisa Bikin Umur Kita Lebih Panjang!
Sementara Ni Komang Ayu Suriani, Pendiri dan CEO Difalink, mengajak semua pihak untuk terus mendorong inklusivitas di dunia kerja.
“Pekerjaan layak menjadi bagian penting bagi kehidupan semua orang. Ayo kita sama-sama dukung dunia kerja yang infklusif di Indonesia,” tegasnya.
Penyandang disabilitas masih menghadapi kesulitan dalam mengakses dan mendapatkan pekerjaan.
FYI, berdasarkan data ILO tahun 2017 menyatakan bahwa dari sekitar 22 juta penyandang disabilitas di Indonesia, 13 juta di antaranya masih kesulitan memperoleh kesempatan kerja yang layak dan sama seperti pekerja non-disabilitas.
Penyandang disabilitas pun cenderung memasuki sektor perekonomian informal (lebih dari 60 persen) dibandingkan formal.
Kegiatan ini diselenggarakan sejalan dengan perayaan 100 tahun berdirinya ILO dan 69 tahun keanggotaan Indonesia dengan ILO, sekaligus merayakan momen Kemerdekaan Indonesia yang ke-74 tahun. (*)
Baca Juga: 8 Hal Sepele yang Sering Kita Lakukan Ini Ternyata Bisa Bikin Cepat Tua, Lho!