Sering Dikaitkan dengan Status Keperawanan, Ini 5 Fakta Selaput Dara yang Harus Kita Ketahui. Jangan Keliru!

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Rabu, 6 November 2019 | 16:50 WIB
Ilustrasi hymen/selaput dara (mooncup.co.uk)

CewekBanget.ID - Mitos seputar selaput dara yang enggak terbukti kebenarannya hingga saat ini masih banyak beredar di masyarakat ya, girls.

Salah satunya mitos selaput dara yang sering dikaitkan dengan status keperawanan seorang cewek.

FYI, selaptut dara atau hymen merupakan jaringan serabut yang letaknya di bukaan vagina.

Sebagai seorang cewek pastinya kita harus mengetahui beberapa fakta soal selaput dara kita.

Berikut ada 5 fakta tentang selaput dara yang wajib cewek ketahui. Jangan sampai keliru lagi, ya!

Baca Juga: 5 Hal Aneh Pada Vagina Ini Justru Normal Terjadi, Lho. Jangan Langsung Takut!

1. Selaput dara bisa menutupi seluruh bagian vagina

Meskipun jarang terjadi, kemungkinan selaput dara bisa aja menutupi seluruh bagian vagina kita, lho!

Kondisi tersebut dinamakan 'imperforate hymen'. Hal ini bisa menyebabkan nyeri pada abdomen setiap bulannya dan darah dapat menumpuk di uterus.

2. Enggak ada hubungannya sama keperawanan seseorang

Seperti yang kita ketahui bersama, mitos tentang hubungan selaput dara dengan keperawanan memang masih sering terdengar.

Kebanyakan orang berasumsi kalau robeknya selaput dara dapat menentukan perawan atau enggaknya seseorang. Padahal selaput dara sendiri hanyalah membran.

Selaput dara bisa robek dengan sendirinya, tapi enggak sedikit yang mengalami selaput dara robek saat melakukan hubungan seks.

Selaput dara bisa robek dengan sendirinya karena beberapa sebab, antara lain perubahan hormon, serta aktivitas fisik dan olahraga yang terlalu berlebihan.

Baca Juga: Perayaan Gerai Chatime yang ke-300: Banyak Promo, Menu Baru, Hingga Konsep Kafe Premium!

3. Kemungkinan kita udah enggak punya selaput dara

Hubungan selaput dara dengan keperawanan seseorang udah enggak relevan lagi.

Kita bisa aja udah enggak memiliki selaput dara saat usia kita menginjak belasan tahun.

Hal ini bisa terjadi karena bentuk selaput dara yang mungkin terlalu tipis, girls.

Dr. Soren menjelaskan, kalau masa pubertas dan hormon dapat mengubah bentuk selaput dara menjadi semakin tipis.

Beberapa dari kita ada yang bisa merasakan robeknya selaput dara, tapi ada juga yang enggak. Tapi, itu semua engak usah terlalu dipikirkan, ya!

4. Selaput dara enggak memiliki fungsi

Dilansir dari seventeen.com. Karen Soren, MD, seorang dokter ahli anak dan direktur kesehatan remaja Columbia University Medical Center menyatakan kalau selaput dara pada dasarnya enggak memiliki fungsi tertentu jika dilihat dari kaca mata medis lho!

5. Keperawanan hanya sebuah konstruksi sosial

Kita pasti masih suka merasa takut dengan stigma masyarakat yang menganggap robeknya selaput dara sebagai tanda hilangnya keperawanan seseorang.

Dr. Soren mengatakan bahwa 'keperawanan' itu cuma sebuah pemahaman kuno yang udah enggak relevan lagi dipakai di zaman sekarang.

Jadi, enggak perlu keliru dan takut lagi dengan keadaan selaput dara kita lagi, ya! (*)

Baca Juga: Bukan Salah Pacar, Ini 5 Tanda Kita adalah Sosok yang Toxic dalam Hubungan Pacaran!