CewekBanget.ID - Saat mengalami menstruasi, enggak jarang kita kerepotan mengatasi perasaan risih dan enggak nyaman ketika beraktivitas ya, girls.
Ada beberapa jenis sanitasi untuk dipakai saat haid seperti pembalut, tampon, dan menstrual cup, tapi kita sering kebingungan memilih satu yang paling tepat untuk digunakan, betul enggak?
Nah, sebelum memilih, alangkah baiknya jika kita mengetahui dulu perbedaan antara pembalut, tampon, dan menstrual cup.
Baca Juga: 5 Cara Hilangkan Nyeri Haid Tanpa Harus Mengonsumsi Obat. Cewek Harus Tahu Nih!
Pembalut
Pembalut adalah sanitasi haid paling populer dan sangat mudah ditemukan di Indonesia.
Pembalut, seperti tampon, terbuat dari bahan yang dapat menyerap cairan dan mudah dibawa ke mana saja.
Kadang, pembalut memiliki tambahan 'sayap' untuk mencegah kebocoran di bagian samping dan menjaga posisi pembalut agar enggak bergeser.
Tapi tahu enggak sih, pembalut yang diberi wewangian atau bahan deodoran justru lebih berpotensi dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada vagina, lho!
Selain itu, kita sering lupa atau enggak peduli kalau sebenarnya pembalut harus diganti setiap 3-4 jam sekali untuk mencegah penumpukan bakteri dan menghilangkan bau.
Penggunaan pembalut belakangan dipermasalahkan karena pembalut merupakan limbah yang enggak bisa terurai sehingga malah berujung mencemari lingkungan.
Karena itu, muncul inovasi pembalut kain yang dapat dicuci dan punya daya tahan lebih lama ketimbang pembalut biasa.
Baca Juga: Gawat! Ini 5 Bahaya yang Mengintai Kalau Kita Malas Ganti Pembalut!
Tampon
Hadir sejak 1930-an, tampon biasanya menjadi pilihan para cewek yang aktif bergerak karena penggunaannya enggak terlalu mengganggu seperti pembalut.
Tampon biasanya terbuat dari bahan penyerap cairan yang dibentuk menjadi tabung kecil.
Tampon menyerap darah menstruasi dari dalam vagina dan digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam vagina.
Terdapat seuntai benang pada salah satu ujung tampon yang berfungsi untuk menarik tampon jika hendak diganti.
Daya serap dan ketebalan tampon berbeda-beda sesuai kebutuhan.
Sebaiknya tampon diganti setiap 4-6 jam sekali agar dapat mencegah pertumbuhan bakteri berlebih dan menyebabkan sindrom syok toksik (toxic shock syndrome; TSS).
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Pembalut, Panty Liner, Tampon & Menstrual Cup
Menstrual Cup
Nah, menstrual cup atau cangkir menstruasi belakangan sedang populer karena diklaim ramah lingkungan nih, girls.
Menstrual cup terdiri dari dua jenis, yakni cup yang lembut, fleksibel, dan sekali pakai; serta cup yang terbuat dari karet (lateks) atau silikon yang dapat digunakan kembali setelah dibersihkan.
Kalau tampon dan pembalut dirancang untuk menyerap darah menstruasi, maka menstrual cup justru hadir untuk menampung darah sebelum dibuang dan kembali digunakan setelah dibersihkan secara menyeluruh.
Menstrual cup dapat digunakan hingga 12 jam.
Baca Juga: Tertarik Coba Menstrual Cup? Wajib Tahu 7 Fakta Penting Ini, Girls!
Memilih Sanitasi yang Tepat
Sebagian dari kita mungkin merasa risih kalau harus memasukkan benda asing ke dalam vagina, misalnya memasukkan tampon dan menstrual cup.
Ada pula yang justru enggak nyaman menggunakan pembalut karena menghambat aktivitas sehari-hari.
Girls, terlepas dari kelebihan dan kekurangan pembalut, tampon, dan menstrual cup, sebaiknya kita memilih sanitasi yang paling nyaman dan sesuai dengan kebutuhan kita ya.
Jangan lupa juga untuk menggunakan berbagai jenis sanitasi tersebut dengan cara yang benar dan berkonsultasi dengan ahlinya jika masih ragu-ragu atau takut.
(*)