CewekBanget.ID - Girls, beberapa waktu belakangan publik dihebohkan dengan kisah kasus gaslighting yang berujung pada kehamilan paksa dan kekerasan seksual.
Tapi sudahkah kita tahu apa itu gaslighting, apa ciri-cirinya, dan bagaimana cara menghindarinya?
Penting bagi kita untuk dapat mengenali perilaku gaslighting pada diri orang-orang di sekitar kita, enggak terkecuali diri kita sendiri.
Baca Juga: Hindari Toxic Relationship. Berdasarkan Zodiak, Ini Tanda Kita Enggak Nyaman Sama Pacar
Gaslighting
Menurut Ensiklopedi Britannica, gaslighting didefinisikan sebagai teknik menipu dan manipulasi psikologis yang rumit dan berbahaya.
Hasilnya, korban menjadi enggak percaya diri serta sulit membedakan antara kebenaran dan kebohongan, juga membuat korban sangat bergantung pada pelaku dalam hal pikiran maupun perasaan.
Biasanya, pelaku gaslighting berbuat demikian karena enggak suka disalahkan dan narsistik.
Baca Juga: Jangan Mau Terjebak di Toxic Relationship! Lakukan Ini, Girls!
Ada di Mana Saja
Istilah gaslighting mungkin terdengar paling sering terkait hubungan asmara, tapi sebetulnya perilaku ini dapat pula ditemukan di antara hubungan pertemanan, keluarga, hingga profesional.
Pada tahap tertentu, gaslighter atau pelaku gaslighting bahkan dapat merusak karir dan kehidupan korban karena membuat korban enggak dipercaya oleh lingkungan di sekitarnya.
Ujung-ujungnya, korban merasa kalau hanya pelaku yang dapat ia percayai dan masih bersedia menemaninya.
Baca Juga: Kenali 5 Tanda Kita Berada dalam Emotionally Abusive Relationship Ini!
Ciri-ciri Gaslighter
Ada beberapa pertanda dan ciri-ciri gaslighter yang harus kita waspadai.
Pertama, pelaku cenderung terus-menerus mengingatkan kita akan kesalahan dan kelemahan kita tanpa memberi solusi yang jelas.
Kita pun jadi merasa enggak percaya diri, stres, enggak berguna, enggak bisa mengekspresikan diri, bahkan depresi dan trauma.
Pelaku juga enggan mengakui kelemahannya dan bakal menyerang balik ketika disalahkan.
Kalau kita pernah mendengar pelaku mengatakan sesuatu, bahkan memiliki bukti misalnya berupa video, chat, atau rekaman suara, ia kerap menyangkal berkali-kali ketika dikonfrontir mengenai hal tersebut.
Akhirnya malah jadi kita yang bertanya-tanya dan ragu sendiri kalau pelaku pernah mengatakan atau melakukan hal yang kita ketahui itu.
Lalu, ketika kita menjadi korban gaslighting, kita jadi memiliki kecenderungan untuk memaafkan segala perilaku gaslighter, bahkan menutupinya dari orang lain.
Baca Juga: Seperti Ini Ternyata Tanda Pertemanan yang Toxic. Ngalamin Ekggak?
Hindari, Jauhi, Tinggalkan
Sudah tahu definisi dan ciri-ciri gaslighting, lantas apa yang mesti kita lakukan?
Hindari orang-orang dengan perilaku tersebut, tentu saja.
Apalagi kalau orang tersebut berhubungan dekat dengan kita dan sudah menyebabkan dampak negatif hingga trauma terhadap diri kita, jangan lanjutkan hubungan dan jangan diam.
Segera jauhi atau tinggalkan, lalu laporkan ke orang yang bisa dipercaya, pihak berwenang, atau berbagai yayasan dan komunitas pemulihan dan konsultasi yang dapat dihubungi melalui kontak:
- Yayasan Pulih: 021-78842580, pulihcounseling@gmail.com
- LBH Apik Jakarta : 0813 888 22 669, apiknet@centrin.net.id
- SAPA Indonesia : 021- 5853849, sapa.indo@gmail.com
- Komnas Perempuan: 021-3903963
- Komnas Perempuan & Anak RI : 0821 2575 1234
Semoga kita dijauhkan dari perilaku dan pelaku gaslighting, juga jangan sampai malah kita yang menjadi gaslighter ya, girls!
(*)