Ternyata, dr. Arti Indira M. Gizi, Sp. GK menjelaskan, puasa di bulan Ramadan justru akan meningkatkan daya tahan tubuh.
"Dari banyak penelitian, setelah berpuasa selama 30 hari ternyata sistem imun kita malah lebih baik. Badan seperti ter-recharge ulang," ungkapnya dalam Live IG bersama dr. Teuku Adifitrian, SpBP-RE (dr. Tompi), Jumat (24/4/2020), dikutip dari Kompas.com.
Asal tahu saja, imunitas atau kekebalan tubuh merupakan sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor.
Baca Juga: 5 Cara Virtual Photoshoot Ala-ala Biar Feed Instagram Makin Kece!
Fungsi dari sistem imun adalah melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit, menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing seperti bakteri, parasit, jamur, virus yang masuk ke dalam tubuh.
Sistem imun juga menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak untuk perbaikan jaringan, serta mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.
Di saat puasa, dengan jam makan yang bergeser, masyarakat tak perlu khawatir akan turunnya imunitas tubuh. Hal itu diungkapkan oleh dr Hj Vivien Maryam Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital (sebelumnya RS Awal Bros) Tangerang.
“Pada dasarnya proses puasa adalah proses mengistirahatkan organ terutama organ pencernaan dan regenerasi sel yang dapat meningkatkan imunitas tubuh,” tutur Vivien dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/4/2020). Hal tersebut penting untuk pertahanan tubuh terhadap berbagai jenis virus atau kuman penyakit.
“Ketika berpuasa, kita dilarang makan dan minum selama kurang lebih 13 jam. Selama kurun waktu tersebut, sistem pencernaan diistirahatkan dan sel-sel tubuh mengalami regenerasi,” papar nya.