Nyeri Haid Berkepanjangan Enggak Normal? Kenali Tanda-tandanya!

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 13 Juni 2020 | 13:10 WIB
kram perut saat menstruasi (eapteka.pl)

Enggak Mempan Diberi Obat Penghilang Rasa Nyeri

Sebanyak 20% cewek yang mengalami nyeri haid biasanya dapat sembuh setelah mengonsumsi obat penghilang rasa sakit.

Nah, kita harus waspada saat obat penghilang rasa sakit sudah enggak mempan untuk meredakan nyeri haid, karena bisa jadi kondisi ini merupakan tanda nyeri haid kita enggak normal.

Tapi saat obat penghilang rasa sakit enggak mempan untuk mengatasi nyeri haid, jangan sembarangan menambah dosisnya ya!

Lebih baik konsultasikan terlebih dulu ke dokter jika hendak menyesuaikan jumlah dosis obat yang dibutuhkan.

Nyeri Panggul di Luar Siklus Haid

Rasa enggak nyaman di panggul sebelum dan selama awal masa haid, serta ketika masa subur, umumnya normal, tapi jika dirasakan di luar waktu tersebut bisa jadi ada masalah kesehatan.

Tanda-tanda enggak normal lainnya yakni rasa nyeri atau kram perut yang timbul saat berhubungan seks.

Jika nyeri haid disertai demam, muntah, pusing, pendarahan dari vagina di luar mestruasi, dan keputihan hebat, sebaiknya kita segera menghubungi layanan kesehatan.

Nyeri Haid Berlangsung Lama

Nyeri haid masih dikatakan normal apabila berlangsung antara 2-3 hari.

Akan tetapi, nyeri haid yang terjadi sepanjang waktu menstruasi bisa disebut enggak normal.

Coba konsultasikan ke dokter apabila kram perut atau nyeri haid terjadi sepanjang jadwal haid atau sampai 7 hari. 

Baca Juga: Sering Enggak Disadari, Ini 7 Penyebab Vagina Berbau Tak Sedap & Menyengat!

Gejala Lain

Kita juga mesti berhati-hati jika kram perut atau nyeri haid sangat sakit disertai gejala lain, seperti mual dan diare, pendarahan hebat, siklus haid enggak teratur, dan flek di luar jadwal haid.

Jika kita menemukan tanda-tanda di atas, sebaiknya kita memeriksakan diri ke dokter.

Untuk mendiagnosis apakah ada masalah kesehatan pada kesehatan reproduksi, dokter umumnya melakukan serangkaian pemeriksaan di antaranya dengan tes darah, laparoskopi, pemeriksaan panggul, dan ultrasonografi.

(*)