Obat Lawan Covid-19 Buatan Indonesia Sudah Ditemukan? Simak Infonya, Yuk!

By None, Selasa, 16 Juni 2020 | 09:00 WIB
Ilustrasi Hidroksiklorokuin dan azitromisin. Kedua obat ini disebut dapat digunakan untuk mengobati virus corona penyebab Covid-19 (SHUTTERSTOCK/SOMEMEANS via Kompas.com)

Selain itu, obat-obat yang dimaksud juga sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga aman dikonsumsi.

"Kelima kombinasi obat tersebut adalah loprinavir-ritonavir-azitromisin, loprinavir-ritonavir-doksisiklin, loprinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin, dan hidroksiklorokuin-doksisiklin," kata Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih di Surabaya, Jumat (12/6/2020), seperti dilansir dari health.grid.id

Baca Juga: 3 Buah yang Gampang Ditemukan di Sekitar Kita Buat Menjaga Kesehatan dan Kecantikan Kulit

Obat Covid-19 temuan tim peneliti di Indonesia rupanya telah dijual dipasaran.

Berdasarkan penelitian dengan metode ilmiah

Nasih juga menjelaskan bahwa penemuan kombinasi obat ini juga telah diteliti dengan metode ilmiah dan hati-hati.

"Kombinasi obat ini telah dinyatakan memiliki efektivitas untuk mencegah masuknya virus, menghambat replikasi, dan mencegah virus berkembang biak," jelas Nasih.

Menurutnya, tim peneliti Unair telah melakukan uji toksisitas dan kombinasi efektivitas terhadap lima regimen kombinasi obat tersebut.

Caranya dengan menumbuhkan berbagai jenis sel yang menjadi target virus, seperti sel paru, sel ginjal, sel trakea, dan sel liver, sebagai tempat menumbuhkan sel virus SARS-CoV-2.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Naik MRT Jakarta Selama Masa PSBB Transisi!

"Sel SARS-CoV-2 sampelnya yang didapat dari Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dan sudah mendapat sertifikasi uji layak etik dari tim etik RSUA," katanya.

Kemudian, pada tahap berikutnya uji kombinasi obat dari sel sehat dilakukan untuk mencari dosis toksik.

"Kami mencari daya toksiknya, meskipun ini pada obat yang sudah beredar, tapi karena ini virusnya virus Indonesia, jadi tetap perlu diuji kadar toksiknya dalam tubuh," katanya.