- Kekurangan zat besi, vitamin B12, atau asam folat
- Penyerapan nutrisi makanan enggak optimal karena thalassemia atau penyakit sel sabit
- Gangguan autoimin
- Penyakit diabetes, artritis, dan TBC
- Hipotiroidisme
- Gangguan sumsum tulang
- Banyak kehilangan darah karena kecelakaan, operasi, tukak lambung, haid berat, dan kanker
- Efek samping obat
- Katup jantung bermasalah
- Infeksi seperti malaria dan septikemia
- Pubertas atau kehamilan
Saat seseorang kurang darah atau anemia, jantungnya harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dan mendaparkan cukup oksigen dan hal itu bisa menimbulkan gejala, tergantung tingkat keparahan anemia seseorang.
Beberapa ciri-ciri kurang darah yang umum di antaranya kulit pucat, tubuh terasa lemah, mudah lelah, sesak napas, sakit kepala, jantung berdebar, susah konsentrasi, lidah pecah-pecah atau memerah, hingga kehilangan selera makan.
Beberapa orang rentan mengalami kurang darah atau anemia, di antaranya cewek yang sedang haid, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Bayi lahir prematur, remaja yang sedang puber, pelaku diet vegan, penderita kanker dan penyakit kronis, serta atlet juga rentan kurang darah, lho.
Tekanan darah rendah atau biasa disebut darah rendah adalah kondisi saat hasil pengukuran tensi di bawah ambang batas normal.
Melansir Mayo Clinic, seseorang dikatakan hipotensi atau darah rendah saat hasil pengukuran tensinya kurang dari 90 mmHg/60 mmHg.
Begitu tekanan darah menurun, seseorang bisa mengalami sejumlah gejala seperti:
- Pusing atau sakit kepala
- Mual
- Pingsan
- Dehidrasi atau sangat haus
- Lemah dan lelah
- Susah konsentrasi
- Pandangan berkunang-kunang
- Kulit dingin dan pucat
- Sesak napas
- Depresi
Beberapa penyebab darah rendah di antaranya terlalu banyak tidur, hamil, efek samping obat tertentu, penyakit jantung, penyakit endokrin, infeksi, alergi, dan kurang vitamin V-12 serta asam folat.
Baca Juga: Darah Rendah Bikin Pusing? Ini Gejala dan Penyebabnya Menurut Ahli!